"Cie yang semalem abis jalan sama Runa" ucap Kaira sambil terus saja jalan di sepanjang koridor menuju kelasnya.
"Hah?"
"Nggak usah pura-pura bego. Emang udah bego" ucap Kaira dengan ketus.
Apa lagi ini?
Masih pagi.
Bahkan cowok itu belum sempat sarapan, sudah di beri sarapan makian oleh cewek yang berjalan dengan sangat cepat di sampingnya.
"Apaan sih, Kai? Coba jelasin deh baik-baik jangan tiba-tiba gitu. Perempuan kenapa rumit sih" ucap Zeril yang tak mengerti.
"Coba lo yang jelasin ke gue, bisa nggak?" ucap Kaira memberhentikan langkahnya sebentar lalu berjalan dengan cepat lagi menghindari Zeril.
"Bisa, tapi yaa lo nya jangan ngambek gini. Bang Zeril kan jadi bingung" ucap Zeril meraih lengan Kaira.
Kaira memberhentikan langkahnya lalu menatap Zeril dengan sedikit mendongakkan kepalanya karena Zeril tinggi seperti raksasa kalau di pandangan Kaira.
"Coba jelasin" ucap Kaira tiba-tiba.
Zeril mengusap tengkuknya bingung "Lo minta gue jelasin apaan?"
"Lo kemaren kemana?"
Zeril berpikir "Nggak kemana-mana. Cuman ke cafe sebentar terus balik"
"Iya, terus sama siapa?"
"Oh paham paham hahahaha" ucap Zeril di sertai ketawa mengerti.
Lagi pula Kaira tau dari mana info dirinya pergi ke cafe. Padahal dia sendiri pun sengaja tak bilang dengan cewek itu.
"Sama Runa"
"Kok lo nggak bilang sama gue?" tanya Kaira.
Zeril memegang kedua bahu Kaira "Denger ya, gue nggak berdua aja. Kemaren gue abis ketemu sama Ari. Jadi nggak usah cemburu nggak jelas gitu ah" jelas Zeril.
"Tapi gue taunya lo berdua doang tuh"
"Info dari siapa?"
"Mawar"
Zeril merutuk dalam diri untuk gosip yang di sebarkan Mawar babon yang notabennya adalah gebetannya Farel dan Egi. Bahkan dirinya tak menyadari kalau Mawar kemarin berada di cafe yang sama dengannya.
"Percaya aja sama Mawar, gue sama Ari juga. Cuman emang tuh anak balik duluan makanya keliatannya gue cuman berdua sama Runa"
"Tuh kan ih dasar!" ucap Kaira sambil pergi meninggalkan Zeril sendirian di koridor.
Zeril dengan bingungnya bermonolog "Kenapa sih, lagi pms kali tuh macan yaa"
----------------------------------------------------
"Masa gue harus ke kantor polisi sih buat nanya lagi sama anak gila itu" ucap Zeril malas.
Zeril sampai malas untuk ke kantin di jam istirahat, dia hanya menyandarkan tubuhnya di tembok kelasnya sambil menaikan kakinya ke bangku Kaira yang orangnya entah dimana. Kalau bisa Zeril mengeluh, dia sudah sangat lelah sekali memikirkan orang yang bisa di katakan menerornya dengan cara mendekati orang-orang terdekatnya.
"Tenang Ril. Kita bakal selalu bantu kok" Farel memberi kata-kata penenang sambil melihat wajah frustasi dari Zeril.
"Ya, kalo lo nggak bisa buat ke kantor polisi. Kita aja yang kesana, kalo ada pertanyaan yang mau lo sampein ke anak gila itu biar gue catet"
"Ingetin gue pas lulus ya"
"Buat?"
"Buat ngasih lo berdua sesuatu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Boy
Teen Fiction[slowupdate]- Mereka memang mirip dari segi fisik, mereka berdua bagaikan seorang yang sedang bercermin, Namun mereka berbeda dari segi sifat..