37

2.4K 159 40
                                    

18.24

"Yaampun, Zeril kenapa?" ucap Papahnya sedikit panik ketika melihat kondisi Zeril yang tidak karuan.

"Om—" sapa Farel yang sedang memapah tubuh Zeril dengan kesusahan.

"Kenapa bisa begini, Egi Farel?" tanya Papahnya meminta penjelasan kepada kedua sahabat anaknya.

Farel bingung dan keberatan "Taro mana nih?"

"Bawa gue ke kam—" ucap Zeril terputus.

"Sini aja, Rel" ucap Papahnya sambil ikut memapah anaknya itu. Namun, Zeril menepis pertolongan Papahnya.

Farel akhirnya menurut dan menaruh Zeril di ruang keluarga karena tidak kuat untuk memapah Zeril sendirian sedangkan Egi hanya untuk mengarahkannya saja.

"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Papahnya lagi dengan bingung melihat kondisi Zeril.

"Jadi gini Om—" Egi mencoba menjelaskan.

Tiba-tiba saja Zeris datang entah dari mana lalu menghampiri mereka dengan tampang sedikit khawatir melihat kondisi Zeril yang babak belur tidak karuan.

"Abis tawuran dimana?" tanya Zeris datar.

"Nggak tawuran" jawab Egi dengan meniru suara dingin Zeris.

"Zeril, Papah tuh capek ya sama kamu yang selalu kayak gini terus—"

"Tapi ini bukan tawuran kok Om, ini murni karena ulah orang-orang yang nggak suka sama Zeril" Farel membantu untuk menjelaskan karena dia melihat Zeril sangat lemas.

Zeril benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya merasakan tubuhnya sangat lemas, berat dan sakit. Kepalanya juga terasa sangat sakit sekali, di tambah Papahnya yang malah menceramahinya.

"Biarin Zeril istirahat dulu, Pah" ucap Zeris kepada Papahnya.

"Adek kamu ini loh, Ris. Ada atau nggak ada Papah tetap aja buat masalah mulu di luar sana"

"Om—"

"Om, ini nggak seperti yang Om pikirin kok. Kalo Om berpikir, Zeril selalu buat masalah di luar sana, justru Zeril ini berusaha buat—" penjelasan Farel terputus.

"Kamu tau apa? Kalian berdua sama saja seperti Zeril, nggak ada bedanya. Kalian juga pasti akan membelanya. Apa Zeril kebanyakan main dengan kalian membuat dia jadi seperti ini"

Zeril yang hanya diam dari tadi karena merasakan bibirnya yang sakit seketika angkat bicara karena perkataan Papahnya yang mulai menyudutkan sahabat-sahabatnya itu.

"Pah cukup ya, Farel sama Egi nggak ada hubungannya sama masalah Zeril, justru mereka yang nyelamatin Zeril tadi. Zeril berterimakasih banget sama Egi Farel. Semua ini bukan kesalahan mereka, tapi anak tiri Papah, anak tiri Papah yang buat kehidupan Zeril jadi kayak gini"

"Zeril!"

"Zeril juga nggak mau gini terus, Pah! Semua gara-gara anak tiri Papah yang buat hidup Zeril nggak tenang, buat hidup Zeril nggak nyaman bahkan hampir hancur kalo Zeril nggak bisa bertahan" ucap Zeril bangkit dari duduknya dan dengan susah payah berjalan menuju kamarnya. Terlihat sesekali terjatuh karena lemasnya.

"Ril..." panggil Zeris, Farel, Egi secara bersamaan namun tak di gubris Zeril.

-----------------------------

"Ini nomor siapa ya" gumam Runa sambil melihat ponselnya.

Kaira yang mendengar ucapan Runa langsung melihat kearah cewek itu dengan penasaran.

"Kenapa Run?"

"Ini loh, Kai. Ada yang chat gue dan dia kenal sama Ari. Katanya dia bisa buat ngeluarin Ari dari penjara dan dia ngajak gue buat ketem—"

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang