22

2.7K 158 10
                                    

Menghilang agak lama.
Tapi, bohong wkwk

Gue lagi baik nih haha.
------------------------------------

"Zeril"

Zeril yang sedang memetik gitarnya menyanyikan salah satu lagu favoritenya terhenti ketika satu panggilan terdengar di telinganya. Seketika dia membereskan semua kegiatannya yang sedang berada di halaman belakang agar pindah ke kamarnya.

"Ril, lo kenapa sih?" tanya Runa mencegah Zeril pergi.

"Gue mau ke kamar, minggir lo"

"Aihh, lo gitu amat sih sama gue. Ngeliat gue kayak liat setan tau nggak"

Entah, Runa memang jadi sering main ke rumah semenjak cewek itu datang. Tak masalah sebenarnya. Tak masalah jika cewek itu datang kerumah buat bertemu Zeris tapi menjadi masalah jika cewek itu juga harus bertemu dengannya.

"Pulang lo udah malem, ngapain sih masih disini kayak nggak punya rumah aja lo"

"Ya ampun, Ril. Emang gue salah kalo gue kesini buat ketemu sahabat-sahabat gue yang udah lama nggak ketemu"

"Zeris kan, sana ah ke Zeris. Ganggu waktu gue aja"

"Lo kenapa sih sama gue? Kesannya kayak lo udah nggak mau temenan sama gue lagi"

Zeril melihat kearah Runa yang memelas "Ck, lo bilang sahabat, lo bilang temen. This is all bullshit. Ada nggak, lo ngabarin gue selama ini? Gue tau lo cuman kabar-kabaran sama Zeris. Ada nggak lo dateng buat ngasih tau gue kalo lo udah balik, malah gue taunya tadi pagi dari Zeris kalo lo balik. Dan gue tau, sebelomnya lo udah ketemu Zeris duluan mungkin juga Zeris yang jemput lo di bandara. Sama aja lo kayak Papah, apa-apa Zeris semua dia. Malem-malem bikin gue ceramah aja lo"

"Ril, nggak gituuu. Gue udah coba buat hubungin lo-"

"Runaaa ayo balik" suara Zeris menginterupsi percakapan mereka.

"Pulang lo sana, nggak usah balik lagi"
------------------------

Runa benar-benar tak menyangka kalau sikap Zeril masih sama seperti dulu. Zeril yang menjadi ketus, Zeril yang menjadi cuek bahkan omongannya menjadi sedikit kasar terhadapnya. Runa tau semenjak kepergian Mamahnya, Zeril memang seperti merubahkan dirinya. Runa menatap Zeris yang sedang fokus menyetir mobilnya, bagaimana cowok yang disampingnya itu begitu sabar menghadapi Zeril yang berperilakuan seperti itu.

"Kenapa?"

Runa tergagap "Lo sabar banget ternyata, Ris"

"Buat?"

"Ngadepin manusia kayak Zeril" ucap Runa tersenyum.

"Gue udah biasa, yang belom biasa mungkin bakal kaget"

"Gue tau lo tekanan batin selama ini, tapi lo bersikap biasa aja. Boleh gue belajar akting sama lo" tebakan Runa seperti menohok Zeris.

Zeris hanya tersenyum.

Zeris. Manusia yang mempunyai wajah serupa dengan Zeril namun lihat saja sikapnya berbanding terbalik dengan Zeril. Bagaimana, Runa tidak menyukai cowok di sampingnya itu saat dulu.

"Udah sampe, mau gue anter sampe dalem?"

"Nggak usah, lo langsung balik aja istirahat"

Zeris mengangguk "Okee"

Runa yang sudah berada di loby utama apartmentnya masih menunggu mobil Zeris sampai hilang di matanya.

"Runaaaa?"

Twin BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang