"Zeris" yang di panggil menoleh ke asal suara.
"Lo ngapain?" Zeris sedikit mengernyitkan alis tebalnya.
"Menurut lo supermarket itu tempat buat apaan?" tanyanya ketus cewek yang di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan Kaira.
Sama aja kayak Zeril kalo ditanya.
Usai dari makam, Zeris tak sengaja bertemu dengan Kaira di supermarket ujung komplek rumahnya Kaira karena komplek Kaira tak jauh dari komplek Cio. Zeris yang memang habis mengambil uang di atm untuk pegangannya ke rumah Cio hari ini, dia ingin pergi kerja kelompok.
"Banyak"
"Ya ya ya. Lo abis ngapain dah?"
"Menurut lo supermarket itu tempat buat apaan?"" Zeris mengikuti nada bicara Kaira. Membuat cewek itu merengut.
"Banyak" Setelah itu mereka tertawa.
"Serius, lo ngapain?" tanya Zeris sekali lagi sambil terkekeh.
Kaira yang sedang melihat ponselnya langsung menatap Zeris "Nunggu kembaran lo nih katanya sih udah otw, tapi lama bener. Buset dah"
"Zeril palingan masih molor dirumah. Sabar aja" tebak Zeris.
Tau kan kalau ada temen yang bilang sedang otw. Itu tuh-
HOAX!!
Pada kenyataannya mereka itu masih dirumah bersantai ria. Ya sekalipun bilang otw, maksudnya itu otw bangun dari tempat tidur atau otw ke kamar mandi.
"Dia bilang sih tadi abis dari makam, Ris" ucap Kaira cepat.
Zeris mengernyit bingung "Makam?" tanyanya.
Zeris hanya memastikan kalau dirinya tidak salah dengar atau Kaira yang typo berbicara atau memang pendengarannya bermasalah.
Kaira bilang makam, kan? Bukan makan?
"Iya makam" jawab Kaira.
Kaira memperhatikan tampilan Zeris dari atas sampai bawah.
"Lo mau ke makam juga, pake baju blek-blek begitu?"
Zeris yang terbengong langsung menoleh ke arah Kaira "Nggak, udahan"
"Hah?" ucap Kaira bingung.
"Eh, gue nggak bisa nunggu sampe Zeril dateng nggak apa-apa ya" ucap Zeris tiba-tiba sambil melihat jam di tangannya yang menunjukan pukul 2 siang.
Bukan karena buru-buru juga, Zeris hanya tidak ingin pikirannya kemana-mana setelah mengetahui kalau Zeril juga abis dari makam Mamahnya hari ini.
Cewek itu terkekeh "Ya nggak apa-apa lah, Ris. Emang mau kemana sih bang buru-buru amat?"
"Kerkom sama Cio"
"Maho lo ya berduaan mulu deh, cari cewek sana Ris kali-kali haha. Setiap di tanya pasti Cio muluuu"
An...?
"Nggak usah begaya, Kai. Deket doang nggak jadian, boro-boro jadian dikasih kepastian aja nggak halahhh basi" bisa-bisanya Zeris berbicara seperti itu dengan wajah datarnya.
Zeris juga tiba-tiba terkadang suka bisa saja membalas perkataan-perkataan yang sebenarnya unfaedah seperti itu. Kaira tau lah siapa yang Zeris sindir.
"Heh, kampret emang ya" ucapnya sambil memukul lengan Zeris kencang.
Tanpa sadar ada seseorang yang menatap mereka dari jauh dengan tatapan bingung karena melihat Zeris yang mendekat kearah mobil seakan ingin pergi meninggalkan Kaira. Seseorang itu yang diam-diam mengamati mereka sedari tadi sebelum Zeris datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Boy
Teen Fiction[slowupdate]- Mereka memang mirip dari segi fisik, mereka berdua bagaikan seorang yang sedang bercermin, Namun mereka berbeda dari segi sifat..