Assalamu'alaikum 🤗
Jangan baca waktu shalat dan utamakan baca Al-qu'ran, oke❤
Happy Reading 💞
Dari pandangan mungkin saja awal dari suatu tidak kesangkaan, hingga akhirnya memang dialah yang menjadi tujuan sebenarnya.
~A.Z~
Anara memilih-milih barang belanjaannya, satu persatu dengan teliti dia mencek apa ada yang kurang atau sudah cukup.
Namun ada yang aneh dirasanya, seperti ada seseorang yang sedang memerhatikannya sedari tadi, namun saat Anara menoleh sosok itu tidak ada, dan ntah kemana.
Sekarang tiba saat perhitungan belanja dikasir, Anara memberikan uangnya namun ditolak dengan halus oleh mba kasirnya.
Anara bingung. "kenapa mbak, kurang ya?"
"Bukan dek, tapi belanjaannya sudah dibayar pakai kartu ini." ucapnya dengan senyuman, sembari mengangkat kartu ditangannya.
"Itu kartu siapa mbak? " tanya Anara bingung.
"Kartu ibuk itu!" ucapnya, menunjuk arah belakang Anara.
Anara menoleh ke belakang, ia kaget dan terkejut melihat sosoknya hadir di depan mata.
Spontan Anara menghempaskan tubuhnya pada pelukan hangat Ibu itu.
Dia mengelus pucuk Kepala Anara dan sesekali menciumnya. "Apa kabar sayang?"
"Baik bun, bunda gimana? sehat?" tanya Anara dengan raut sumringah.
Anara sangat senang, orang tua angkatnya datang mengunjunginya, mereka tinggal di Malaysia, membuatnya sangat jarang untuk dapat bertemu.
"Bunda sehat, bunda senang melihat Zahra sudah berhijab, makin cantik." ucapnya lembut dengan penuh senyuman.
Anara tersenyum malu mendengar penuturan itu. Anara sendiri memiliki panggilan sendiri dari bundanya yaitu Zahra, diambil dari nama belakangnya.
"Zahra sendiri? " tanya Bundanya kembali.
"Iya bunda, cuman dekat, naik ojek nyampek deh. " jawabnya menjelaskan.
"Yaudah jalan-jalan sama Bunda, ya? Bunda gak bisa lama disini, jadi mau main sama Zahra dulu, sebelum balik." ajaknya dengan mengelus pipi Anara.
"Zahra telepon Mama dulu ya bun," ucapnya hendak mengeluarkan ponselnya.
"Mama udah bunda kabarin tadi, yaudah yuk sayang. "
Anara senang sesekali mereka bercanda ria, menyusuri setiap jalan kota dengan kaki santai.
"Kenapa deddy gak ikut bun? " tanya Anara memecahkan keheningan.
"Deddy sibuk, dan sekarang masih ada di Singapore untuk mengurus kerjasama perusahaan. "
Hingga langkah mereka berhenti tepat didepan rumah besar nan megah yang bercat kan warna putih dan abu, dengan taman bunga yang besar serta kolam renang yang biasa Anara gunakan untuk berenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love [Completed]
Teen FictionAnara berlari entah kemana, yang jelasnya dia harus menjauh dari sosok misterius itu. Brugghh... Hingga tak sengaja tubuhnya ambruk, akibat dia menabrak seseorang. "Aduhh.. " Anara meringis kesakitan, kemarin dia menabrak orang tangannya yang luka...