Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum🤗
Jangan baca waktu sholat, utamakan baca Al-qur'an❤
Happy Reading💞
Kini Anara sudah di rumahnya, ia merentangkan tubuhnya diatas kasur, menatap langit-langit kamar, sebelumnya ia telah melaksanakan sholat isya dengan khidmat.Hatinya penuh kegelisahan karena masih memikirkan sosok yang dijumpainya tadi, entah itu benar orang yang dipikir Anara, atau hanya halusinasinya saja yang membayangkan orang itu masih di dekatnya.
Dia membangunkan kembali tubuhnya dari kasur, lalu mengambil gelang dari laci meja belajarnya. Dia melangkahkan kakinya membuka jendela kamar, dan duduk disana memandangi bulan dan bintang yang ramai menghiasi langit malam.
Setetes cairan kembali membasahi pipinya, dengan menggenggam erat gelang ditangannya.
"Hiks... Hikss. "
Tubuh Anara kini gemetar, nafasnya semakin tak beraturan menahan sesak di dadanya, tangis itu seakan-akan tak ingin berhenti mengingat kembali orang itu.
Orang yang pernah menghiasi hidupnya menjadi lebih berwarna, walau rasanya tak pantas Anara seperti itu pada orang yang belum tentu jodohnya, tapi Anara belum bisa melupakan sosok itu yang pergi tanpa alasan yang jelas.
Anara terus memandangi gelang itu dengan berlinang air mata membasahi pipinya.
"Halo Ratu.."
"Hai juga Raja,"
"Raja punya sesuatu lo buat Ratu."
"Wah, apaan tu?"
"Gelang ini, kamu suka gak?"
"Suka banget kak, makasih."
"Sini tangannya, biar aku pakein, "
Anara menyodorkan tangannya, dan gelang itu dengan manis tengah melekat ditangannya.
"Jangan pernah ninggalin aku ya!"
"Aku janji gak akan pernah ninggalin kamu."
Anara melemparkan gelang itu dengan kasar ke atas tempat tidurnya, dan kembali membaguskan posisi duduknya memandangi langit yang begitu terbalik dengan suasana hatinya sekarang.
"Kenapa kamu bohongin aku kak, kamu janji gak akan ninggalin aku– hiks.. hiks.. , tapi kamu pergi gitu aja, tanpa aku tau alasannya kenapa? kamu jahat, aku benci sama kamu kak, hiks..," ucap Anara lirih dengan memegang dadanya berharap sesak itu hilang, dengan air mata yang masih bercucuran.
"Ya Allah, maafin Nara yang selalu memikirkan makhluk ciptaan-Mu itu, hiks.., hilangkanlah rasa ini, Nara tau rasa ini salah, gak seharusnya Anara memikirkan dia yang jelas-jelas bukan mahromnya Nara, Nara takut dengan rasa ini ya Allah, hiks... " Hingga Anara merasakan pusing dikepala membuatnya harus memijat-mijatnya berharap pusing itu hilang.
Tok tok tok....
Suara ketokan pintu menyadarkan Anara, dengan cepat dia mengusap air mata di pipinya, dengan mengambil nafas dalam untuk menstabilkan emosinya serta berharap mata sembab itu tidak terlalu terlihat.
"Anara," Suara Mama dari balik pintu.
"Iya Ma bentar." ucap Anara berjalan membukakan pintu.
Ceklek....
Anara melihat ada Lia bersama Mamanya, membuat Anara membukakan matanya lebar dengan penuh rasa senangnya.
"Lia!" ucap Anara dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love [Completed]
Novela JuvenilAnara berlari entah kemana, yang jelasnya dia harus menjauh dari sosok misterius itu. Brugghh... Hingga tak sengaja tubuhnya ambruk, akibat dia menabrak seseorang. "Aduhh.. " Anara meringis kesakitan, kemarin dia menabrak orang tangannya yang luka...