03. Sosok misterius dan senior itu

510 134 9
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum🤗
Jangan baca waktu shalat, utamakan baca Al-qu'ran, oke❤



Happy Reading💞

Gadis itu sedang memberikan kesegaran bagi tanaman-tanaman halaman rumahnya, memberikan  air segar itu cukup membuat tumbuh-tumbuhan itu bermekaran indah.

"Seneng banget putri Mama, " ucap Mama Nahda.

Mama Nanda tersenyum melihat putrinya itu, segar di pagi hari ini, walau sedikit mengganjal dihatinya setelah mengingat kembali sosok seseorang yang mengucapkan ijab qabul 20 an tahun lalu padanya kini tak bersamanya.

Andre dan Ariza datang dengan pakaian siap olahraga, serta tak lupa kebiasaan Andre yang tak lepas selalu memakai jaket, dan jaket itu pemberian papa mereka saat Andre ulang tahun yang ke 17.

Anara menoleh melihat mereka yang sudah bersiap-siap hendak pergi, "Mau jogging? " tanyanya memastikan.

"Hmm, " jawab Andre dengan gerakan pemanasannya.

Anara berkacak pinggang."Kok Nara gak diajak sih."

"Kakak dirumah aja, bantuin Mama. " sahut Ariza mengikuti gerakan Andre.

Ariza tersenyum melihat tingkah kakaknya itu, menyipitkan mata layaknya orang yang sedang kesilauan.

Anara menunjukkan ekspresi memohonnya, layaknya anak bayi yang hendak menangis.
"Boleh ikut ya,"

"Nggak boleh, kakak dirumah aja, ya, hanya pria sejati yang bisa pergi. " ujar Ariza dengan memainkan matanya.

Anara dan Andre membelalakkan matanya kaget, sejak kapan adik mereka dapat berkata seperti ini layaknya orang dewasa.

Andre menatap Ariza penuh selidik, " Dari mana Ari tau bahasa gitu?"

"Dari bang Zaki." ucapnya santai.

Anara dan Andre hanya dapat geleng-geleng kepala, memang kalau udah bahasa-bahasa seperti ini pasti dari Zaki ilmu yang didapat Ariza.

"Yaudah yuk!" ajak Andre pada Ariza.

Andre berjalan dengan Ariza hendak meninggalkan Anara. Anara yang melihatnya ikut berjalan mengiringi, melihat hal itupun Andre menghentikan langkahnya.

Anara yang paham tatapan Andre, lalu menunjukkan raut sedihnya, berharap Andre tak memarahinya. Andre yang tak tega melihat ekspresi Anara seperti itu, layaknya anak bayi yang hendak nangis.

"Kamu joging nya pakai rok? "

Anara menunjukkan deret giginya yang putih "Iya, makasih udah bolehin Anara ikut? "

Andre yang melihat tingkah Anara, hanya bisa terkekeh melihatnya, seperti seseorang yang sedang mendapatkan hadiah yang telah lama dinanti, kebahagiaan yang tak terhingga.

Anara memang joging nya memakai rok, dan khimar yang menutup dada, seperti bukan mau joging, itulah penampilannya sekarang.

******


"Hufff... "

Anara berhenti kelelahan, dengan menstabilkan nafasnya, dia berjongkok di belakang Andre dan Ariza dengan tatapan ke bawah.

Between Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang