55. M A A F

115 9 0
                                    

Assalamu'alaikum
Jangan baca waktu sholat, dan utamakan baca Al-qur'an, Oke:')


Happy Reading❤

Radit dengan bahagia mengobrol dengan Dara dan juga dimas di meja makan.

"Oiya Bun, Papa kapan sih pulangnya? Udah hampir satu bulan, masak gak kelar juga kerjaannya?" tanya Dimas sambil mengunyah makanan.

"Ya, kamu tau sendiri kan, kalau Papa di sana juga membantu korban, memang udah tugas dokter seperti itu." jawab Dara menjelaskan, dan diberi anggukan paham dari Dimas.

Hingga seseorang datang menciptakan keheningan diantara mereka.

"Nak, sini sarapan bareng." ajak Dara dengan senyuman hangat.

Namun berbeda dengan Radit dan juga Dimas, yang terlihat lebih cuek dan dingin.

"Makasih Bun, tapi Adnan nanti aja bun sarapannya. Sekarang Adnan mau bicara sama Radit." ucapnya dengan menoleh ke arah Radit.

Radit yang paham langsung menghentikan makannya, langsung meneguk air minum, dan berjalan menjauh dari situ.

"Ada apa?" tanya Radit dingin, setelah mengambil posisi berjauhan dari meja makan.

"Kakak mau ketemu sama Anara." ucapnya dengan tatapan kosong.

Radit berbalik badan menatap Adnan. "Mau ngapain?"

"Kakak mau minta maaf, kakak merasa gak akan pernah tenang kalau diam dan sembunyi terus seperti ini. Kakak akan jelaskan semuanya sama Anara... ."

"Anara udah tau semuanya, jadi gak perlu dijelaskan lagi!" potong Radit dingin.

Adnan menghembuskan nafas kasarnya. "Kakak tau, tapi kakak mau jelaskan secara langsung. Karena setelah ini, kakak akan pergi ke Australia kuliah sama di tempat kak Hana." jelasnya.

Radit menoleh dengan dahi berkerut. "Lalu, bagaimana dengan orang yang sudah memfitnah Anara, maksudnya RIKO. Apa kakak mau membiarkannya berkeliaran? sedangkan kakak pergi gitu aja. Gimana kalau dia berbuat hal aneh lagi, baik ke Anara maupun keluarganya." protes Radit dengan menatap lekat Adnan.

"Dia sepertinya terlalu pintar dalam merencanakan permainan ini, dan— kakak juga udah meminta bantuan dari polisi untuk melacak keberadaannya, tapi sampai sekarang belum ada kabar." jelasnya.

"Kakak gak boleh pergi, sampai orang itu ketangkap!" tegasnya, lalu melangkahkan kakinya dari situ.

Namun tak berapa jauh Radit kembali berhenti, dan berbalik badan menoleh ke arah Adnan.

"Oiya, nanti setelah dzuhur aku mau ke rumah sakit, kalau kakak mau ketemu Anara, bareng aku aja nanti." ucapnya, dan berlalu meninggalkan Adnan kembali.

Sambil berjalan menuju meja makan, Radit menelepon seseorang.

"Nanti sesudah dzuhur lo datang ke rumah sakit, dan lo jelasin semuanya di sana!"

"... "

"Gue gak bisa bantu, ini udah resiko atas perbuatan yang telah lo perbuat! Udah cukup gue nahan emosi saat lo beri penjelasan itu ke gue, sekarang kalaupun nanti kak Andre ataupun yang lainnya emosi, itu udah hukuman buat lo. Oiya satu lagi, nanti di sana juga ada Lia. Jadi, persiapan mental lo sebaik mungkin. " tegas Radit, dan mematikan telepon sepihak.

***

Tok tok tok

Krekk

Between Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang