Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum🤗
Jangan baca waktu shalat, utamakan baca Al-qu'ran ❤❤
Happy Reading💞💞
Dewasanya kita, bukan karena usia yang semakin bertambah, melainkan karena masalah hidup yang ada. Jadikan setiap pengalaman yang pernah kau alami, jadi guru terbaikmu.
Anara berjalan hendak menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti saat mendengar isakan tangis itu dari kamar Mamanya.
Dia melangkah kan kakinya perlahan dan berhenti saat melihat Mama dan Andre disana, ia mengintip pembicaraan tersebut.
"Mama jangan nangis terus."
"Hiks hiks .. Mama rindu sama papamu, gimana keadaannya sekarang? seandainya aja Anara tidak menghilangkan berkas bukti bahwa papa tidak bersalah, pasti sekarang kehidupan kita baik-baik saja, hikss..."
"Iya Ma, bagaimanapun itu semua sudah terjadi, Anara juga sudah menyadari kesalahannya."
"Mama tidak menyalahkan Anara, hanya saja Mama sedang merindukan papamu, apalagi ditambah masalah keuangan kita, tabungan Mama hanya tinggal sedikit, sedangkan gaji kamu itu tidak mencukupi, dan Anara membutuhkan uang untuk membayar semua buku paketnya, begitu juga Ari membutuhkan uang untuk membayar seragam sekolahnya, Mama gak mau mereka terasing dari teman-temannya hanya karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi."
"Andre akan berusaha mencari uang tambahan Ma, kebetulan teman Andre lagi membutuhkan karyawan di tokonya, mungkin Andre bisa kerja mengambil sif malam. "
"Mama gak ngizinin!, kamu pulang dari kantor aja ashar, masak iya magrib nya kamu udah ada disana dan pulangnya larut malam, sedangkan bangun pagi harus cepat, Mama gak mau kamu sakit, sayang."
"Ma, Andre gak papa. Lagian juga kerja ditoko itu gak capek-capek amat, kan ada karyawan lain juga yang sama-sama kerja, boleh ya Ma?"
"Tapi sayang---"
"Pliss.... "
"Mama gak mau lihat kamu sampai sakit ya, kalau kamu sakit Mama gak akan pernah maaf in diri Mama sendiri."
Sudah cukup Anara menyaksikan itu, badannya gemetar, nafasnya tak beraturan, dan air mata tak henti-hentinya membasahi pipi nya.
Menyesal, itulah sekarang Anara rasakan, Andai kata itulah yang selalu dipikirannya, seakan-akan ingin kembali pada masa lalu dan merubahnya menjadi lebih baik. mungkin tak akan sesakit ini di rasanya jika semua bukan karena ulah nya.
Anara berlari meninggal kan rumah menuju sungai pinggir kota, sesak rasanya mengingat semua hal itu, pikirannya terbayang-bayang, jahat itulah sekarang dirasakan nya mengakui dirinya.
Dia terduduk dibawah pohon, ditempat sepi itu pun tangisnya pecah tak dapat ditahan, hanya riuan burung-burung berterbangan yang terdengar, angin sepoi-sepoi menghampiri nya, seakan-akan semua makhluk sedang bahagia, sedangkan dia merasakan sakit dengan begitu banyak penyesalan.
"Hiks hiks, Maafin Anara ya Allah, kuatkan hati Anara, Anara sakit, "
Sesak menahan tangis itulah dirasanya, tangannya memegang dadanya berharap tangis dan sakit itu hilang, hingga ia kembali teringat dengan kejadian dimana papanya dimasukkan kedalam mobil itu secara paksa, karena dirinya.
•••
Anara masuk kedalam rumahnya, dengan riang dan penuh ceria itulah dirasanya sembari membawa paperback ditangannya, namun langkahnya terhenti saat melihat diruang tamu ramai orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love [Completed]
Novela JuvenilAnara berlari entah kemana, yang jelasnya dia harus menjauh dari sosok misterius itu. Brugghh... Hingga tak sengaja tubuhnya ambruk, akibat dia menabrak seseorang. "Aduhh.. " Anara meringis kesakitan, kemarin dia menabrak orang tangannya yang luka...