ok

1.1K 156 11
                                    

Sicheng dirawat gais:')

Gue nggak tau dia sebenernya kenapa. Tapi seorang Sicheng nggak akan kayak gini kalau nggak ada sesuatu yang terjadi. Gue curiga, ada yang ditutup-tutupin sama dia.

Sekarang bocahnya masih tidur. Gue tadi panik banget dong pas Sicheng pingsan. Buru-buru gue telpon ambulans. Huhu, gue kira Sicheng bakal masuk ICU gitu. Untungnya nggak, hehe.

Tiba-tiba ada telepon masuk. Oh, Kak Taeyong. Gue jalan ke depan jendela, terus ngangkat telponnya.

"Halo?"

"Halo, Har. Lo di mana, sih? Gue ke apart lo kok sepi?"

"Gue di rumah sakit. Lo ke sini aja, nanti alamatnya gue kirim."

"Lo sakit apaan anjir?"

"Bukan, bukan gue. Sicheng, nih. Tiba-tiba pingsan."

"Ohh, oke-oke, gue ke sana. Bai."

Setelah telpon dimatiin, gue langsung ngirim alamatnya ke Kak Taeyong. Tiba-tiba gue ngedenger kayak ada yang gerak. Pas gue noleh ke belakang, ternyata Sicheng ngelepas masker oksigen dan sekarang dia lagi duduk.

"Sicheng," panggil gue. Dia nengok singkat. Hmmm, kau mencurigakan, Cheng.

Terus gue duduk di kursi samping brankar dia. "Masker oksigennya pake lagi, Cheng. Tadi kata susternya jangan dilepas dulu. Takut lo masih sesek."

Sicheng cuma diem. Nggak lama, dia nyibak selimutnya terus nurunin kakinya.

"Sicheng, mau ke mana?" tanya gue sambil nahan dia.

"Pulang," bales dia pelan. Gue liat matanya berkaca-kaca.

Gue kaget. "Pulang ke mana?"

Tiba-tiba, Kak Taeyong dateng. "Sicheng, mau ke mana?" tanya Kak Taeyong pas liat Sicheng mau pergi.

"Sicheng mau pulang ke China!" Terus Sicheng nyabut infusnya, dan lari ke luar kamar rawat.

"Sicheng!"

-Sickcheng-













maapin jadi baper begini
ak lagi galau








160420

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang