Seminggu kemudian, Dave udah masuk sekolah lagi. Kita berlima-gue, Sicheng, Dave, Teil, sama Haiyan jadi suka istirahat bareng. Kata Dave, dia sama Wave juga udah nggak musuhan lagi.
"Wave dihukum sama Papa. Dia nggak boleh keluar kamar. Malem malem gue kebangun. Nggak tau ya, ini drama banget, tapi perasaan gue nggak enak. Gue langsung ngambil kunci kamar Wave di laci dan masuk ke kamar dia. Ternyata Wave demam. Gue panggil Mama sama Papa. Kata Mama, itu namanya ikatan batin."
Ya, gitu lah kira-kira si Dave cerita pas istirahat.
Ikut seneng gue dengernya. Seneng kalo dia sakit maksudnya.
Bercanda!
Seneng kalo si anak kembar itu udah baikan.
"Pokoknya hari minggu nanti ajak Wave ketemu Sicheng!"
Dan Sicheng masih penasaran sama Wave. Gue juga sih, tapi kan nggak sebacot Sicheng.
"Iya, nanti gue sama Wave ke apartemen lo." Dan Dave nurut aja sama Sicheng.
"Gue ikut ah, bosen di rumah," celetuk Teil.
"Lo nggak ikut, Yan?" tanya gue ke Haiyan.
Haiyan yang lagi minum esnya langsung ngegeleng. "Rusuh lo semua. Males gue. Weekend pengen tidur aja."
"Nanti meninggal," sahut Sicheng.
Dan Sicheng ngulang omongannya lagi. Inget, kan, Sicheng pernah ngomong gitu?
Punya sepupu ngaco mulu kalo ngomong. Ada yang mau adopsi?
Masalahnya orang tua Sicheng juga suka capek nanggepin dia:')
-Sickcheng-
masih lucu kok, masih.
btw, mau curhat dikit. bukan curhat juga, sih.
jadi awalnya ff ini pengen aku bikin sad ending😃 aku udah kepikiran nanti endingnya gini gini gini. tp kok lama-lama nggak rela kalo jadi sad end:'tadinya juga mau end di part 50-an. tp aku masih gabut jadi tetap kulanjutkan~
sekian, wkwk.
120620
KAMU SEDANG MEMBACA
Sickcheng ; dong sicheng ✔
Fiksi Penggemar"Sicheng, bisa nggak, sih, lo ngapa-ngapain sendiri aja?" "Nggak. Kan maunya sama Hara." "Nanti kalo gue pergi, lo gimana?" "Kalo Hara pergi, Sicheng ikut pergi." ㅡ "Sicheng kenapa sakit mulu, sih?" "Biar diperhatiin sama Hara, hehehe." Tapi gue ngg...