"Sicheng, bisa nggak, sih, lo ngapa-ngapain sendiri aja?"
"Nggak. Kan maunya sama Hara."
"Nanti kalo gue pergi, lo gimana?"
"Kalo Hara pergi, Sicheng ikut pergi."
ㅡ
"Sicheng kenapa sakit mulu, sih?"
"Biar diperhatiin sama Hara, hehehe."
Tapi gue ngg...
Dan bener aja dong. Haiyan sama si cewek itu dipanggil ke ruang BK.
Hari ini gue masuk sekolah, Sicheng sendiri. Dia yang maksa gue sekolah. Katanya kalo gue tetep nggak sekolah, dia mau kabur aja. Halah kabur kemana kali. Paling cuma ke parkiran kayak dulu.
Tapi karena gue takut dia mau kabur beneran, ya udah gue turutin aja. Gue sekolah, dia sendiri.
Abis upacara, Haiyan sama cewek itu—ah, namanya Alia—dipanggil lewat speaker sekolah. Anjirlah gimana kagak malu? Satu sekolahan denger woi.
Pas istirahat, ngumpul lah kita di kantin. Haiyan nggak ada, masih di BK katanya.
Pray for Haiyan.
"Apaan si masalahnya gimana?" tanya Dave.
Jadi sepi gais. Sicheng nggak ada, Haiyan nggak ada. Ah jadi kangen Sicheng.
"Ya gitu. Si Alianya bego. Dia malah bilang kalo mereka udah pacaran," bales Teil.
"Mereka siapa?"
"Haiyan sama Alia lah, masa Haiyan sama kambing."
Gue sama Dave ketawa dengernya.
"Kenapa Haiyan nggak ngejelasin kalo dia nggak tau apa-apa?"
"Mana berani," cibir Dave. "Kalo gue jadi Haiyan, nggak mau sih gue jadi dia."
Teil minum es stroberinya. "Gue temenan ama dia dari bayik, dan gue pikir cuma dia cowok yang suka nangis. Ternyata Sicheng lebih parah, anjirlah mau left aja gue dari pertemanan ini."
"Ya udah sana left," kata Dave santai.
"Jangan! Nanti nggak ada pemecah suasana," kata gue. "Nggak ada yang lawak nanti."
"Ah, iya juga." Dave ngangguk-ngangguk. "Humor lo boleh juga."
Teil cuma nyengir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Sickcheng-
coba tebak apa yang bikin aku badmood dua hari😃
anyway, aku nonton ini kemaren
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.