naŭdek

510 88 28
                                    

hi aku kembali setelah hibernasi

Gue bangun, kayaknya ini masih pagi. Pas gue liat jam, bener. Masih jam 5 pagi.

Gue turun dari kasur, tapi gue langsung duduk lagi.

Sebentar ....

.... Sicheng?

Gue buru-buru keluar kamar. Dan gue malah liat Kak Taeyong yang tidur di sofa.

Dia ngapain?

Karena gue panik takut Sicheng bener-bener meninggal, gue langsung ngebangunin Kak Taeyong.

"Kak."

"Kak Taeyong, bangun."

"Kak ...."

Kak Taeyong bangun setelah gue panggil berkali-kali. Matanya sembab sama merah.

"Jam berapa?" tanya Kak Taeyong.

"Lima pagi."

Terus Kak Taeyong duduk. Gue ikut duduk di sebelahnya. "Kak, Sicheng mana?"

"Sicheng ... dia ada."

"Di apartemennya? Mau ketemu Sicheng."

Kak Taeyong nahan gue. "Sicheng pasti masih tidur. Lagian lo jam segini bangun ngapain sih?"

Ah, iya juga. Sicheng pasti masih tidur.

Jadi Sicheng meninggal itu mimpi, ya?

"Kak Taeyong juga ngapain tidur di sini?"

"Semalem gue jagain Sicheng."

Gue ngangguk-ngangguk. Syukurlah kalo Sicheng beneran masih ada. Kalo dia beneran meninggal, nggak tau gue harus gimana.

"Ya udah, gue siap-siap dulu mau ke sekolah. Lo nggak ada kelas pagi, Kak?"

"Eh—jangan. Lo nggak usah ke sekolah dulu hari ini."

Gue ngernyit. "Kenapa?"

"Eng, itu ..., gue mau ajak lo pergi."

"Ke mana?"

Kak Taeyong nggak jawab. "Gue mau bangunin Teil sama Haiyan dulu."

"Loh? Mereka di sini?"

"Iya ..., di apartemen Sicheng."

Kok ... kayak mimpi gue? Ada Teil sama Haiyan?

Kak Taeyong udah keluar. Gue langsung siap-siap buat mandi. Kata Kak Taeyong, kita mau pergi, 'kan?



























Selesai siap-siap, gue ke apartemen Sicheng. Dan ya, ada Haiyan sama Teil yang pake baju Sicheng lagi duduk di sofa sama Kak Taeyong.

Gue ikut duduk di sofa. Cowok bertiga ini mukanya suram banget dah, heran gue.

"Yan, mata lo bengkak?" tanya gue pas ngeliat mata Haiyan yang agak bengkak.

Haiyan buru-buru nutupin mukanya. "Nggak," kata dia. Terus dia langsung keluar.

Hng, aneh.

"Oh, iya. Sicheng udah bangun?"

Kak Taeyong langsung berdiri tanpa jawab pertanyaan gue. Terus dia bilang, "Ayo, ikut gue."

Gue jalan di belakang Teil. Paling depan Kak Taeyong. Si Haiyan tadi udah keluar duluan, 'kan.

Kita semua naik ke mobil Kak Taeyong. Gue di depan bareng Kak Taeyong, terus Teil sama Haiyan di belakang.

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang