kvindek sep

566 98 22
                                    

"Duuuh, jangan ngikutin gue dong!"

Sicheng cemberut. "Hara mau ke mana? Ikut."

"Udah malem ini. Gue cuma mau ke minimarket bentar. Beli bahan masak buat besok. Lo mau besok mati kelaperan?"

Sicheng ngegeleng. "Tapi Sicheng mau nemenin Hara! Ayo, nggak ada penolakan, ini pemaksaan."

Sicheng narik tangan gue.

Oh, udah pinter ngomong dia. Akhirnya gue ke minimarket bareng Sicheng. Nggak jauh kok. Deket yang warteg Sicheng beli udang itu.

"Lo mau beli apa? Ambil aja," kata gue.

Sicheng ngasih jempol. "Oke!"


























Sicheng beli apa coba tebak?

Gue nggak nyangka si. Kirain dia bakal beli cemilan, es krim, minuman, atau semacamnya gitu kan.

Eh dia beli notebook:')

Warna beige gitu, kertasnya juga beige, lucu.

"Ngapain lo beli notebook anjir? Emang ko bisa nulis?"

"Bisa lah! Kan udah belajar waktu itu."

"Terus itu mau lo tulis apa? Ada-ada aja lo Cheng, pusing gue."

"Apa aja. Suka-suka Sicheng. Hara nggak boleh baca."

"Tapi gue pengen baca."

Sicheng ngeliatin notebook-nya. "Nanti, kalo Sicheng udah nggak ada."









Gue senyum tipis doang. Capek juga ngasih tau dia jangan suka ngomong macem-macem.

"Kalo gitu, gue nggak akan baca."

"Oke! Hara pinter. Ayo bayar, terus pulang. Ngantuk."

Sicheng jalan duluan ke kasir. Gue masih mikir. Kira-kira, gue bakal bisa baca notebook itu, atau nggak?



























































-Sickcheng-


rl aku hectic sekali:')

cakep, kan? iya dong, sepupu aku.


110620

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang