"Sicheng, bisa nggak, sih, lo ngapa-ngapain sendiri aja?"
"Nggak. Kan maunya sama Hara."
"Nanti kalo gue pergi, lo gimana?"
"Kalo Hara pergi, Sicheng ikut pergi."
ㅡ
"Sicheng kenapa sakit mulu, sih?"
"Biar diperhatiin sama Hara, hehehe."
Tapi gue ngg...
Dokter Himawan nggak mungkin ngasih izin dia pulang kalau kondisi Sicheng belum membaik.
Kita semua khawatir. Masalahnya, Sicheng bener-bener nepatin omongannya. Dia nggak mau makan dan nggak mau minum obat.
Kali ini ... parah.
Sicheng nggak mau siapa pun nyamperin dia, kecuali dokter sama suster mau mindahin dia ke ruangan biasa, kalo bisa dia mau minta pulang.
Akhirnya, setelah orang tua Sicheng ngobrol sama Dokter Himawan—dengan bantuan gue dan Kak Taeyong sebagai translator, Dokter Himawan mutusin buat mindahin Sicheng ke ruangan biasa besok paginya.
Emang ya, kalo Sicheng yang minta tuh udah, mutlak gitu.
Dokter Himawan cuma takut psikisnya Sicheng terganggu karena dia ngerasa tertekan di HCU. Sicheng nggak cuma harus sehat fisik, tapi mentalnya juga harus sehat. Kita nggak bisa cuma memprioritaskan kesehatan fisiknya.
Setelah Sicheng dipindahin, dia banyak senyum. Nurut, nggak susah lagi kalau disuruh makan atau minum obat. Tapi dia sempet nangis pas ketemu Mama sama Babanya. Gemes banget ngeliat dia manja-manjaan sama orang tuanya:3
Jadi kangen ortu gue, hiks :'D
Omong-omong, besok gue sekolah. Disuruh Sicheng. Katanya, biar gue bisa ngejar pelajaran yang udah ketinggalan dan ngajarin Sicheng.
Huft, ke mana dua temen sekelas lo?
Kenapa nggak minta catetan ke mereka? T_T
Kan guru kelas gue sama kelas lo beda, oi!
Tapi gapapa, gue tetep ngeiyain karena—nggak tau, gue cuma pengen nurutin apa yang dia mau untuk saat ini. Kayak ..., mau bikin Sicheng bahagia/?
"Hara."
"Iya, Tante?"
"Tante mau ke kantin sebentar, tadi Sicheng minta susu stroberi."
Gue ngelirik Sicheng yang lagi main game di hp. "Mau Hara temenin?"
"Nggak usah," bales Baba Sicheng. "Biar sama Om aja. Kamu jagain Sicheng."
"Okee."
Gue duduk di kursi yang tadi ditempatin sama Mama Sicheng. Selama bermenit-menit, gue cuma duduk, merhatiin Sicheng yang main Onet. Waktunya habis, tapi dia belum selesai. Akhirnya cemberut juga.
"Hara," panggil Sicheng.
"Kenapa?"
"Mau hidup di game aja."
As always dia random.
"Kenapa?"
"Kalau mati, bisa restart lagi."
-Sickcheng-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jidatmu syg.
OH IYA! katanya wp nggak aman lagi ini waeyooooo?😭
