Kok Sicheng jadi ngambek gini?
"Sicheng? Gue masuk ya."
Gue masuk ke apartemen Sicheng. Gue liat Sicheng yang lagi ngemil duduk di sofa sambil nonton kartun.
Lo tau nggak, sih, kartun yang kelinci gila itu? Nah, Sicheng nonton itu.
"Makan dulu, Cheng," kata gue ngebujuk. Dia mogok makan ceritanya. Ini udah jam 7 malem dan dia belum makan dari pulang sekolah tadi. Sip.
"Sicheng, ntar lo maag lagi."
"Sicheng udah minum obat maag," bales dia.
Anjir lah. Bukannya makan malah nyemilin obat maag.
"Yang bener aja lo belum makan malah minum obat. Ntar sakit lagi, Sicheng." Gue udah kesel sebenernya.
"Nggak mau, Hara. Hara nyebelin banget, sih. Nggak kayak mama. Mama Sicheng baik," ketusnya.
Iya gue tau mak lo baik, Cheng.
"Makan dulu makanya."
"Apaan sih nggak mau. Resek, pergi sana," usir Sicheng.
"Ih, lo kenapa, sih? Ngambek mulu."
Kesel gue lama-lama.
Sicheng ngehempasin selimut yang dari tadi ngebungkus badan dia. "Hara resek! Hara nyebelin! Nggak kayak Mama. Mama Sicheng baik. Mama Sicheng selalu perhatian sama Sicheng," omel Sicheng.
"Ya kan gue bukan nyokap lo. Gimana, sih?"
"Sebel sama Haraaaaaaa!"
Aduh ini bocah teriak-teriak segala dah. Gue diem aja ngedengerin dia ngomel-ngomel. Tapi nggak lama, Sicheng diem.
"Heh, kenapa lo?"
Nggak ada respon.
"Sicheng?"
Sicheng cuma nunduk, gue denger napasnya berat banget. Eh, asmanya kambuh?
"Sicheng asma lo kambuh?"
Sicheng nggak jawab. Dia malah panik ngurusin napasnya yang udah parah banget. Huanjir lah begimana iniiiii?!
"Sicheng, jangan panik," kata gue. Aduh gue bingung ini.
Ah! Gue tahu! Pake inhaler, kan?
Buru-buru gue nyari inhaler dan setelah dapet gue langsung kasih ke Sicheng. Gue nggak ngerti caranya, bro.
Tangan Sicheng gemeteran pas ngambil inhalernya. Pas udah di tangan dia, inhalernya malah jatoh nggak tau ke mana.
ANJIR SICHENG LAGI SEKARAT AJA LO RESEK BANGET PARAH!
"H-ara ...," lirih Sicheng. Tangannya megang tangan gue erat banget. Aduh gimana ini?
"Sicheng, lo atur napas dulu, ya? Jangan panik."
Sicheng ngegeleng. "Ng-nggak bisa ...."
Gue negakkin badan Sicheng supaya jalur napasnya lebih leluasa. Pas gue liat mukanya, anjir! KAYAK MAYAT!
"Sicheng jangan nangis! Nanti makin susah napas!" teriak gue reflek pas liat Sicheng malah nangis.
"Ugh-uhuk!"
Nggak lama, pegangan di tangan gue mulai lepas. Dan hal yang selanjutnya terjadi bikin gue pengen mati di tempat.
Sicheng pingsan.
-Sickcheng-
masih blm bisa upload foto di wp:(
140420
KAMU SEDANG MEMBACA
Sickcheng ; dong sicheng ✔
أدب الهواة"Sicheng, bisa nggak, sih, lo ngapa-ngapain sendiri aja?" "Nggak. Kan maunya sama Hara." "Nanti kalo gue pergi, lo gimana?" "Kalo Hara pergi, Sicheng ikut pergi." ㅡ "Sicheng kenapa sakit mulu, sih?" "Biar diperhatiin sama Hara, hehehe." Tapi gue ngg...