Setelah insiden Sicheng sakit kemaren, dia udah balik jadi bacot kok.
Di jam istirahat gini, dia selalu nyamperin gue ke kelas. Iya, kita beda kelas. Sicheng rela setiap istirahat naik turun tangga. Kelas Sicheng di lantai dua dan kelas gue di lantai 3. Padahal Sicheng sering kecapekan. Udah mana sehari istirahatnya dua kali.
Pernah sih gue bilang, gue aja yang nyamperin dia, kan sekalian ke kantin gitu maksud gue. Tapi dianya nggak mau. Katanya jajanan kantin nggak sehat dan akhirnya dia maksa gue pagi-pagi bikin bekel buat kita berdua. Nyusahin, parah.
Sicheng duduk di bangku depan gue, tapi ngadepnya ke gue. Dia lagi nulis-nulis gak jelas gitu. Hmm, Sicheng ini sebenernya punya hobi nulis.
"Haraa."
"Apa?"
"Kenapa kita tinggal di sini?" tanya dia yang masih nulis nulis gak jelas.
"Kan ortu gue sama lo yang nyuruh," bales gue seadanya. Terus dia cuma nge-oh doang.
"Hara," panggilnya lagi. Sumpah deh ya dari tadi dia ngomong tapi ngeliatnya ke kertas mulu.
"Apa?"
"Biru muda sama biru tua beda berapa tahun?"
Gue bengong.
TOLONG DONG YA SICHENG KALO NANYA YANG BERBOBOT GITU LOH.
"Ya nggak tau. Itu kan cuma namanya doang."
"Yaudah kalo nggak mau jawab. Nanti Sicheng tanya Teil."
"Teil siapa? Temen lo, ya?"
Sicheng langsung ngedongak terus ngangguk-ngangguk semangat gitu.
"Iya! Teil temen Sicheng. Dia baik banget tau. Tau gak, kenapa dia dipanggilnya Teil?"
Gue ngegeleng.
"Soalnya nama dia Tedi Ilham, dipanggilnya Teil, gitu katanya." (jadi ini aku bikin namanya sebelum kenal sama Taeil. seriusan deh ╥﹏╥)
Gue speechless gitu. Orang indo kok nama panggilan sama nama aslinya suka beda jauh gitu, ya? Adakah yang seperti ini?
"Ada lagi temen Sicheng namanya Haiyan. Haiyan juga baik banget. Nanti kapan-kapan Sicheng kenalin deh." Terus dia lanjut nulis.
Nggak lama, dia ngedongak lagi. "Oh iya, tadi Teil bilang sesuatu sama Sicheng," katanya pake nada serius.
"Apa?"
"Teil semalam abis makan buah naga. Terus kata Teil, Sicheng harus nyobain soalnya itu enak banget."
"Lo mau buah naga? Ayo pulang sekolah kita beli," kata gue.
Sicheng langsung ngegeleng cepet. "Ih, nggak! Serem tau."
Hah?
"Serem apaan, sih? Itu buah, makanan, enak kok. Gue pernah nyobain waktu Kak Taeyong bawa."
Mata minimalis Sicheng langsung melebar gitu. "Hara pernah makan?! Terus sekarang naganya mana???!!!"
-sickcheng-
"Sicheng mau liat naga!"
100420
KAMU SEDANG MEMBACA
Sickcheng ; dong sicheng ✔
Fiksi Penggemar"Sicheng, bisa nggak, sih, lo ngapa-ngapain sendiri aja?" "Nggak. Kan maunya sama Hara." "Nanti kalo gue pergi, lo gimana?" "Kalo Hara pergi, Sicheng ikut pergi." ㅡ "Sicheng kenapa sakit mulu, sih?" "Biar diperhatiin sama Hara, hehehe." Tapi gue ngg...