Sickcheng ; dong sicheng ✔

sepdek unu

Besoknya, Sicheng ngambek AHAHAHAHAHA.

Gara-gara gambarannya kita liat. Nggak tau aja kita malah gemes liatnya.

"Sicheng jangan ngambek lah." Kak Taeyong masih ngebujuk gais. Kan dia yang ngambil dari tas Sicheng.

"Kenapa diambil?!"

"Kan penasaran—"

"Nggak boleh ngambil nggak izin pokoknya!"

"Iya, iya. Maaf, gue nggak gitu lagi deh. Tapi sumpah, gambaran lo lucu!"

"Ah, Kak Taeyong DIEEEEEM!"

"Iya, iya. Gue diem."

"Tapi itu masih ngomong!"

"Ya terus gimana?"

"Diem, nggak usah ngomong."

"Ya masa—"

"DIEM!"

AHAHAHAHAHA GEMAS!

Tapi bahaya gais, Sicheng jangan keseringan teriak-teriak gitu.

"Udah ih, teriak-teriak terus."

"Hara, Kak Taeyong berisik. Suruh keluar."

"Lah, masa gue diusir, sih?" Kak Taeyong nggak terima.

"Biarin." Sicheng ngebelakangin gue sama Kak Taeyong.

"Nggak gue temenin main lego lo," ancem Kak Taeyong.

"Biarin!"

"Ya udah." Kak Taeyong nengok ke gue. "Gue balik dulu, ya, Har."

Gue ngangguk. "Makasih, Kak."

Abis itu Kak Taeyong pergi. Gue muter ke sebelah kanan Sicheng biar bisa liat dia kan.

Tapi,

KOK SICHENG NANGIS ANJIR?!

TADI KAN MASIH NGAKAK WOY!

"Lo kenapa heh?"

Sicheng ngegeleng, tambah ngeringkuk terus narik selimut sampe atas kepalanya.

Gue tarik lah ya itu selimut.

"Jangan ditutup gitu, ntar sesek gimana?"

"Hara keluar," kata Sicheng. Dia narik selimutnya lagi.

"Setelah ngusir Kak Taeyong, lo juga mau ngusir gue?"

"Hara pergi."

"Kenapa?"

"Nggak."

Gue ngedecak. Ah punya sepupu resek banget lah anjir.

"Lo kenapa nangis tiba-tiba? Mikirin apa? Coba cerita sama gue, nanti lo kenapa-napa lagi."

"Nggak mau, Hara keluar sana."

"Kenapa, sih?"

"Keluar!"

"Sicheng!"

"Pergi, Hara!"

"Oke-oke, gue pergi. Panggil gue kalo lo butuh."

Gue langsung keluar, tanpa tau sebenernya Sicheng kenapa.

-Sickcheng-

nggak ada kuota aku gais ....
semalem ada Wi-Fi, tp ga ada jaringan, ya sama aja boong anjir
intinya maap kalo belakangan ini up-nya kemaleman atau bahkan nggak up:)

ya itu ... nggak ada jaringan, hehe

270620