sesdek sep

567 109 6
                                    

"Sicheng!"

Kita berempat langsung nyamperin Sicheng yang jatoh duduk di kantin.

Anjir, kaget.

Sicheng nunduk, tangan kanannya ngeremet dadanya. Gue bisa denger napasnya yang berat.

"Inhaler lo di mana?" tanya gue langsung.

Sicheng ngegeleng. "Nggak bawa ...."

"Serius?" Gue ngebuka tasnya, nyari-nyari dan ternyata emang nggak ada.

"Gimana dong, Har?" tanya Dave.

"Duh, gimana dong?" Gue juga bingung woy!

"Langsung bawa ke RS ajalah!"

Dave, Teil, sama Haiyan langsung bantuin Sicheng berdiri, mapah dia sampe parkiran, ke mobilnya Dave. Gue bawain tasnya Sicheng.

Teil sama Haiyan naik motornya Teil. Gue nemenin Sicheng di belakang. Dave nyetir.

Plis lah gue takut.

Tangannya Sicheng dingin banget.

Napasnya berat ....

"Coba napas pelan-pelan," suruh gue.

Sicheng narik napas panjang, terus ngeringis sambil nunduk, langsung gue suruh nyender.

"Jangan nunduk, nanti tambah sesak."

Sicheng nyender akhirnya. Tangannya sekarang megang tangan gue. Keringet dingin woi.

Nyampe di RS, Sicheng langsung dibawa ke UGD. Gue, Dave, Teil, sama Haiyan nunggu di luar.

Hah.

Kenapa lagi?


























-Sickcheng-

-Sickcheng-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


maap ini dikit bgt
mood ak ancur hshs


220620

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang