Sickcheng ; dong sicheng ✔

kvindek unu

Hari ini Sicheng mau ke sekolah, tapi gue larang. Ngambek jadinya. Kan, kata dokternya istirahat dulu sehari, baru boleh beraktivitas kayak biasa. Nanti kalo Sicheng nggak ngikutin prosedur dari dokternya terus kenapa-napa gimana?

Kan takut gue.

"Hara!"

Gue nengok. Oh Teil sama Haiyan. Gue lagi di tangga mau ke lantai dua, btw.

"Kenapa?"

"Lo udah masuk sekolah? Sicheng gimana?" tanya Haiyan.

"Oh iya. Sicheng udah pulang kemarin sore, tapi masih disuruh istirahat. Jadi baru bisa sekolah besok."

"Pulang sekolah kita mau jenguk, ya?"

Haiyan ngangguk-ngangguk setelah Teil nanya gitu. "Di apartemennya, kan?"

"Iya. Lo bawa mobil, kan, Yan?"

Haiyan ngangguk.

"Sip, gue nebeng sekalian, ya."

Sekali lagi, gue memanfaatkan orang. Hehe.

"Dave?!"

Teil sama Haiyan kaget pas ngeliat ada Dave di apartemen Sicheng.

"Tenang, tenang. Jangan ribut," kata gue.

"Sialan, ngapain lo di sini?!" Teil maju nyamperin Dave yang awalnya lagi duduk santai bareng Sicheng di karpet.

Ya ..., kayaknya mereka belum tau deh kalau Dave nggak sejahat itu.

Dave berdiri, ikut maju nyamperin Teil.

"Gue nggak ada urusan sama lo. Jangan mancing-mancing."

Teil melotot denger jawabannya Dave yang menurutnya enteng banget.

Gue mencium aroma-aroma keributan ini. Sicheng jadi ikut nyamperin, kan.

"Jauh-jauh lo dari Sicheng. Gue tau lo punya niat jahat, kan, sama dia?"

"Lo nggak tau apa-apa, diem aja," ketus Dave.

"Gue tau!"

Dave maju terus dorong bahu Teil. "Tau apa lo?"

"Nyolot, ya, lo!"

"Dave, Teil, udah."

Gue nengok pas denger suara Sicheng. Dave sama Teil juga langsung diem.

Haiyan ngambil buku dari tasnya terus ngedehem. "Cheng, nih. Catatan selama lo nggak masuk."

Sicheng ngambil buku yang dikasih Haiyan. "Makasih." Sicheng natap Dave sama Teil gantian. "Sicheng mau nyimpen buku dulu di kamar. Awas kalo berantem lagi!"

Sicheng ngomel ceritanya:')

-Sickcheng-

ak mau tidur, ehe

050620