kvindek

609 113 26
                                    

Gue, Sicheng, sama Dave lagi duduk di ruang tengah apartemen Sicheng sambil makan martabak yang tadi dibeli.

Rasa coklat kacang sama keju. Enak ternyata.

Udah jam 7 malem. Kita cuma ngobrol random. Dave juga udah nggak canggung kayak pas kemaren-kemaren. Udah nyambung kalo Sicheng ajak ngobrol.

"Dave," panggil Sicheng.

Dave nengok. "Kenapa?"

"Kata Hara, Dave nggak sekolah lagi, ya?"

Duh, segala ditanya. Kan nggak enak woi.

Dave ngegeleng. "Gue, kan, dikeluarin."

"Kenapa? Nggak punya uang, ya?"

Dave langsung sewot. "Enak aja lo. Orang tua gue nggak miskin kali."

"Ohh. Berarti Dave orang kaya, tapi kok nggak sekolah?"

"Kan-" Dave ngehela napas, terus natap gue. "Jelasin, Har."

Gue nengok ke Sicheng yang ngeliatin gue nuntut penjelasan. "Orang kaya, nggak semuanya sekolah. Orang yang sekolah juga bukan karena mereka kaya."

"Kita miskin, ya?"

Nggak, nggak. Gue nggak mau ngebales lagi, capek. Sumpah.

"Hara ...."

Kenapa jadi melas sih anjir.

"Apa?"

"Kita miskin, ya?"

"Nggak. Buktinya Baba kerja."

"Oh iyaya." Sicheng nggak murung lagi setelah dia tau dia nggak miskin:')






















"Dave dikeluarin gara-gara apa?"

Perasaan waktu itu udah dikasih tau deh.

"Yang waktu di rumah sakit itu, orang tua lo ngelapor ke kesiswaan."

"Oh, yang kembaran Dave itu?"

Dave ngangguk.

"Ih, keren!" Sicheng ngacungin dua jempolnya. "Mukanya bisa mirip gitu."

"Kan kembar identik, Cheng," gumam gue.

"Besok Sicheng mau ke sekolah." Sicheng ngebelokin topik.

"Mau ngapain? Lo baru boleh sekolah lusa," sela gue.

"Mau ketemu kesiswaan yang Dave bilang. Mau ngasih tau kalo yang di rumah sakit itu bukan Dave, tapi kembarannya."







































-Sickcheng-

ini malem banget upnya:(

kemaren Sickcheng dua bulan:> tapi ak forget.

btw, ini chapter 50


040620

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang