kvindek naŭ

590 105 71
                                    

"Daveeeee!"

"Heh, gue Dave."

Sicheng langsung nengok ke belakangnya.

"Oh, salah ...."

Kita ramean lagi cafe gais. Nggak jadi di apartemen Sicheng, kenapa?

As always, berantakan.

Di apartemen gue? Nggak mau! Nanti jadi berantakan.

Dan ini pertama kalinya kita ketemu Wave, ahay. Mirip banget sama Dave anjir.

"Gue juga masih susah bedainnya," sahut Kak Taeyong.

"Besok gue pake papan nama ajalah." Dave frustasi. Si Wave ketawa doang.

Sicheng nggak ada nyaut dari tadi. Main game terus, tapi bukan game online.

Main apa coba?

Yak, onet.

"Sicheng diem mulu tumben," celetuk Haiyan.

Haiyan akhirnya ikut gais, setelah dibujuk Teil susah payah.

"Sicheeengg," panggil Teil. "Mabar yok."

"Nggak mau, mau main onet aja."

"Nggak asik lo," cibir Teil. "Dave, skuy lah."

"Skuy!"

Dan akhirnya, gue, Kak Taeyong, Haiyan, sama Wave ngobrol random.

Canggung banget elah. Apalagi si Wave kagak nyaut, cuma ketawa doang kadang.

"Gue ke toilet bentar, ya," kata Haiyan tiba-tiba. Mukanya kok pucet gitu?

"Kenapa lo?" tanya Kak Taeyong.

"Mual, mau muntah." Terus Haiyan langsung pergi.

"Eh?"

"Coba samperin, Kak," kata Wave. Tumben ngomong.

"Oke oke." Kak Taeyong langsung nyusul Haiyan.

"Eh, pada mau ke mana?" tanya Teil. Udahan main sama Dave.

"Haiyan mau muntah, katanya."

"Dih, kenapa?"

"Nggak tau."

Nggak lama, Haiyan balik bareng Kak Taeyong.

"Kenapa lo? Tiba-tiba gitu," kata Dave.

Haiyan duduk lagi. "Nggak tau, mual banget, pusing."

"Aneh sih lo, masa tiba-tiba?"

"Ya mana gue tau anjir." Haiyan nelungkupin kepalanya di meja. "Mau pulang."

"Hayoloh, Teil. Coba nggak lo paksa ke sini, nggak bakal gini, kan," kata Dave ngompor-ngomporin.

"Ke rumah sakit aja, deh." Wave berpendapat gais.

"Nggak mau."

"Ayo, cepetan." Teil narik Haiyan.

"Pake mobil gue aja, ya?" tanya Kak Taeyong.

"Lah, motor gue gimana, Kak?" Teil tidak bisa dipisahkan dengan motornya gais.

Jadi tadi kita berangkat gini; gue, Sicheng, Kak Taeyong naik mobil Kak Taeyong. Teil sama Haiyan naik motor Teil. Si kembar naik mobilnya sendiri.

"Ya udah, lo bawa motor lo. Haiyan biar sama kita," kata gue.

"Haiyan keracunan," kata Sicheng tiba-tiba.

Kita semua langsung nengok ke Sicheng, termasuk Haiyan.

"Tau dari mana?"

"Sicheng juga makan kue yang Haiyan makan," bales dia pelan.

"Terus lo juga kena dong anjir?!"

Sicheng ngangguk pelan.

"Kenapa lo ikut makan punya Haiyan, anjir?!"

Akhirnya kita rame-rame ke rumah sakit macam konvoi.


























-Sickcheng-

oh ini yang keracunan😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oh ini yang keracunan😌

jarang-jarang kan ak up siang begini😃


130620

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang