okdek du

506 107 15
                                    

Maksud Sicheng gue udah boleh baca buku hariannya apa?

Waktu itu kan katanya gue boleh baca buku dia kalau dia ... udah nggak ada.

What the heck, Cheng?

Maksudnya apa? Gue clueless banget. Tolong lah, kenapa juga gue nangis?

Pas gue lagi mikir, hp gue bunyi. Haiyan yang nelepon gue.

"Kenapa, Yan? Lo udah di RS?"

"Udah, tapi-tapi Sicheng ...."

Jantung gue dag-dig-dug anjir ini kenapa.

"Kenapa?" tanya gue, setenang mungkin.

"Tadi pas gue, Teil, sama Dave sampe sini, Sicheng udah gitu ...."

"Gitu gimana, Haiyan? Lo ngomong yang jelas dong, jangan setengah-setengah."

Karena firasat gue nggak enak, gue langsung keluar dan lari ke halte. Haiyan masih nggak ngomong apa-apa. Pas gue panggil, akhirnya dia nangis.

"Sicheng collapse lagi, nggak sadarkan diri."

Mata gue berair. Gue ngeremet hp gue sambil nahan nangis. "Nggak usah bercanda. Pas gue tinggal tadi masih baik-baik aja. Bahkan dia masih sempet-sempetnya nyuruh gue ngambilin buku dia. Nggak lucu, Haiyan!"

"Gue serius—"

"Gue bilang jangan bercanda! Tadi Sicheng nggak kenapa-napa. Kenapa tiba-tiba?"

"Gue juga nggak ngerti. Tadi detak jantungnya sempet berhenti—"

Dan akhirnya gue nangis, pas banget bus datang. Gue langsung naik ke bus itu. Sambungan telepon gue matiin.

Sicheng, hari ini lo berhasil bikin gue nangis.











"Sicheng harus dapat donor jantung secepatnya."

Itu yang Dokter Himawan bilang tadi. Kondisi Sicheng memburuk, tapi seenggaknya dia masih bisa bertahan. Dan yang ada di pikiran gue sekarang, apa Sicheng bisa bertahan sampai ada jantung baru buat dia?

Tadi Sicheng dipindahin ke ruang HCU. Dan gue sama yang lain cuma boleh beberapa kali nengokin Sicheng, nggak boleh seterusnya ada di sana. Jadilah kita cuma duduk diem-dieman di kursi koridor.

"Gimana bisa?" tanya gue, ke siapa pun.

"Tadi pas kita dateng Sicheng ngeringkuk sambil ngeremet dadanya." Teil jawab. "Di situ dia udah hampir nggak sadar, kita panggil-panggil. Dan lama-lama napasnya makin pendek. Haiyan panggil dokter dan kita disuruh tunggu ke luar."

Gue cuma diem, natap lantai sambil meluk buku Sicheng.

"Hara," panggil Dave. "Itu apa?" tanya dia sambil nunjuk buku Sicheng pake dagunya.

"Buku, punya Sicheng."

"Apa isinya? Liat dong."

Gue buru-buru ngelarang. "Kata Sicheng, buku ini boleh dibaca kalau dia udah nggak ada. Gue cuma takut kalo ada yang baca buku ini, Sicheng malah pergi."




















-Sickcheng-

tadi abis liat ini di artikel yang dikasih pornytaeil:3

GEMES BGT DONG AKSLKSKSINXONSK TERNYATA GAMBARAN DIA EMNG GT😭

mood booster banget deh:')


160720

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang