Sampe pulang sekolah, Sicheng masih diem. Dia masih nyaut sih kalo gue ngomong. Kalo ditanya juga masih jawab, tapi kayak dipaksa gitu. Gue tau dia lagi nggak mau ngomong.
Sekarang dia lagi makan di apartemen gue. Sambil nonton.
Nonton apa?
Coba tebak Sicheng biasanya nonton apa.
Sicheng sesekali ketawa pas di bagian yang menurutnya lucu. Tapi beda, ketawanya juga kedengeran beda.
Akhirnya gue coba nanya lagi.
"Tadi pagi lo kemana, sih?"
Sicheng nengok sambil ngangkat kedua alisnya. "Kan sekolah, sama Hara."
"Iya, tapi pas gue ke kelas lo kata temen lo, lo belum dateng. Lo kemana dulu?"
"Nggak usah dibahas."
Woh.
Sicheng ngomongnya pake nada serius.
"Lo keliatan kesel banget tadi pagi."
Maaf gais, aku senang memancing. Apalagi memancing seseorang untuk bercerita.
Memancing keributan juga termasuk.
"Iya, kesel."
Kan, berhasil dipancing.
"Kesel kenapa?"
"Sama orang."
"Gue nanya kenapa, bukan sama siapa. Kesel kenapa?"
"Tadi Sicheng didorong di tangga. Hampir jatuh. Untung ada Teil."
Gue kaget.
"Sama siapa?"
Sicheng natap gue kesel. "Tadi katanya cuma nanya kesel kenapa, bukan sama siapa. Gimana sih?"
"Iya iya, sekarang udah ganti pertanyaan. Lo hampir dijatuhin sama siapa?"
"Nggak mau ah. Tadi nanyanya cuma kesel kenapa. Kok nanya-nanya lagi?!"
"Ya kan biar gue tau orangnya-"
"Terus kalo Hara tau, Hara mau ngapain?"
Dih, motong omongan gue dong. Beneran marah Sicheng.
Lagian siapa sih yang bisa bisanya jahat sama Sicheng?
-Sickcheng-
di nct suka siapa?260420
KAMU SEDANG MEMBACA
Sickcheng ; dong sicheng ✔
Fiksi Penggemar"Sicheng, bisa nggak, sih, lo ngapa-ngapain sendiri aja?" "Nggak. Kan maunya sama Hara." "Nanti kalo gue pergi, lo gimana?" "Kalo Hara pergi, Sicheng ikut pergi." ㅡ "Sicheng kenapa sakit mulu, sih?" "Biar diperhatiin sama Hara, hehehe." Tapi gue ngg...