29# Attala

16.9K 3.8K 1K
                                    

"King, kayaknya-" Jov menjeda omongannya karena dia harus menelan es krim di dalam mulutnya. Lalu disaat yang sama, Raja menarik tangannya dan mengambil satu gigitan. Dia sempat berdecak melihat kelakuan laki-laki itu. "Kenapa tadi nggak beli dua aja sih?"

"Bukannya bakalan lebih bagus kayak gini? Lebih romantis."

"Bilang aja lo pengiritan." Cercahnya dan membuat Raja tergelak.

Hari ini hari paling boros bagi Raja. Karena yang dilakukan Jov sejak tadi hanya makan dan makan. Seolah-olah belum puas dengan 2 setengah porsi lontong sayur, perempuan itu tanpa aba-aba ikut mengantre bakso bakar. Raja kira hanya bakso bakar saja. Namun setelah 2 tusuk bakso bakarnya tandas, Jov berjalan ke sebuah stand sosis bakar jumbo dan memesan 2 tusuk sekaligus. Diakhiri dengan satu gelas jus jambu dan satu cone es krim rasa vanilla.

Raja jadi membayangkan berapa banyak pengeluarannya dalam satu bulan kedepan jika Jov terus-terus memperbudaknya seperti ini. Tapi lagi-lagi dia mengalah. Seakan-akan berapapun yang ia keluarkan untuk perempuan itu, tidaklah berimbas apa-apa.

Dan setelah puas mengocek isi dompetnya, Jov menggerutu bahwa kesaktiannya sudah kembali dan dia mulai kelelahan. Jadi untuk tetap menjaga kesaktiannya, Jov mendaratkan pantatnya disembarang trotoar. Kelakuannya yang super ajaib dan aneh alias-- KESAKTIAN APAAN SIH ANJIR? EMANG LO SAILERMOON YANG PUNYA KEKUATAN BULAN?!--- membuat Raja tidak habis pikir. Lalu berakhir pasrah saat perempuan itu menariknya untuk duduk.

"Lo mau bilang apa tadi?"

"Bilang apa?"

"Yang tadi, yang lo bilang 'kayaknya'. 'Kayaknya' apaan?

Jov manggut-manggut setelah ingat mengenai apa yang ingin ia katakan. Sebelumnya, ia mengambil satu gigitan es krim, lalu netranya menerawang pada sekumpulan anak-anak yang bermain sepatu roda.

"Kayaknya gue nggak bisa deh ninggalin lo pergi ke Jepang."

"Kenapa?"

"Kalau pas gue nggak ada, tiba-tiba lo kepincut cewek lain gimana?"

Selain kelakuannya yang aneh, ternyata isi kepala Jov sama anehnya. Apalagi saat melihat wajah innoncet perempuan itu, Raja tidak bisa untuk tidak tertawa. Hingga tangannya melayang ringan diantara rambut-ramput merah muda Jovanka.

"Lo tuh! Kebiasaan deh ngacak-ngacak rambut orang!"

"Lo juga kebiasaan. Bisa nggak, jangan mengkhawatirkan atau takut sama sesuatu yang bahkan belum terjadi? Udah tahu orangnya parnoan, pake dipikir segala. Emangnya lo bakal ke Jepang besok?"

"Ya enggak, tapi kepikiran aja. Kalau lo tiba-tiba suka sama orang lain--" Jov menelan ludahnya susah payah. Hingga es krimnya perlahan-lahan mencair dan dia kembali tenggelam dalam lamunannya.

"Terus gue gimana?"

"Sini, buat gue aja es krim nya." Kata Raja. Dan dia benar-benar tidak berpikir dua kali untuk mengambil alih cone es krim yang tinggal separo, lalu melahapnya tanpa sisa.

Yang terjadi selanjutnya adalah, Jov memukuli punggungnya secara bertubi-tubi hingga membuat es krim yang belum sempurna ia kunyah, jatuh begitu saja ke dalam kerongkongan.

"JOV!" Dia bahkan sampai terbatuk-batuk. "KALAU GUE MATI KESELEK GIMANA? Kita bukan cuma LDR Indonesia-Jepang, tapi Dunia-Akhirat! Mau?"

"Lo tuh nyadar nggak sih? Gue lagi galau sekarang. Disaat gue ngomong serius, lo malah kayak gitu!" Jov menyerah. Kekesalan dalam dadanya perlahan-lahan naik dan bergerumul dalam ceruk matanya.

"Oke, sekarang gue tanya." Tiba-tiba saja Jov menemukan air muka Raja berubah serius. Tidak ada lagi tampang jail dan menyebalkan. "Apa yang lo takutin?"

Kaleidoskop✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang