O6

343 83 6
                                    


setelah kegiatan dongmyeong selesai, dongmyeong pun membawanya ke atas.

"pelan-pelan. gausah buru-buru" katanya.

dongju sampai di kamarnya. dongmyeong mendudukkan nya di kasur.

"udah gausah kemana-mana. tunggu sembuh aja"

"yah gajadi ke basement dong. gue pengen tau ada apa didalem"

"sekali lagi lo ngomong gue timpuk lo"

dongju langsung kicep. kalo dongmyeong udah marah, hancur dunia. begitu pikirnya.

"lo main game aja gih. gue mau ke kamar" kata dongmyeong lalu beranjak dari kasur dongju.

"katanya mau nginep malam ini" seru dongju setengah berteriak.

"ya kan nanti malem bukan sekarang" sahut dongmyeong.

akhirnya karena gabut, dongju pun main game.

...

20.30

tok! tok!

"dongju.." panggil dongmyeong dari ambang pintu.

"hm"

"buset jutek amat. gue masuk ya?"

"hm"

dongmyeong pun masuk lalu berbaring di sebelah dongju yang..entah lagi ngapain.

dia main handphone, tapi cuma slide-slide gitu doang. kayak kegiatan gue tiap hari.

"lo harus ya bawa boneka pikachu?" tanya dongju yang sedikit risih.

"ya lo juga punya!" balas dongmyeong sambil merengut.

"ya punya gue dipajang doang kali. kagak gue pake." katanya. "palingan yang gue pake punya elu" gumamnya.

"hah??"

"a-apa?"

"lo ngomong something?"

"kagak yeu geer"

dongmyeong mengalihkan pandangan ke boneka pikachu kesayangannya.

"bunda kan yang beli ini? buat gue sama elo. sama persis" katanya sambil tersenyum tipis.

dongju mengangguk, "iya. bunda yang beli" kali ini handphonenya ia letakkan di nakas lalu ia berbaring.

"jam berapa sih ini?"

"jam setengah sembilan"

"pintu udah gue kunci belum ya?"

"lo ada ke bawah gak tadi?"

"enggak"

"ya belom dikunci lah bege"

"lah anju. takut, ju"

"ya masa gue ikut juga? ada pikachu noh! dibawa sana!"

dongmyeong merengut. ya mau bagaimana lagi? daripada di maling?

ia pun memberanikan diri untuk pergi ke bawah.

namun baru sampai ambang pintu kamar dongju, ia berhenti.

"dongju takuut!" keluhnya sambil menghentakkan kakinya takut.

"lah masa gue harus jalan?? sakit nih liatin! noh!"

"ya gue bantu jalan! ya ya ya? plisss??"

"gininih kalo penakut" gumam dongju sambil menggeserkan dirinya ke pinggir kasur. "bantu gue!"

dongmyeong segera membantunya dan membawanya ke tangga.

"dah lo duduk sini aja. penting ada suara lo aja. pegangin pikachu gue." dongmyeong pun pergi ke bawah, meninggalkan dongju yang duduk di anak tangga sembari tersenyum kecil.

dongmyeong pun mengunci pintu depan. tak lupa juga ia membersihkan tumpahan yogurt yang tak sengaja ia tumpahkan tadi siang.

setelah itu, ia mematikan semua lampu di ruangan bawah lalu menyusul dongju.

"nah tu berani. kenapa mesti ada gue?" ucap dongju begitu dibantu berdiri oleh dongmyeong.

"ya kan gue tau lo di ambang tangga. jadi gue tau ada orang selain gue"

"bukannya ada orang selain kita?" ucapan dongju membuat dongmyeong memelototinya.

"gosah nakutin lo" ancamnya. dongju hanya cekikikan.

"ya maap"

mereka pun sampai di kamar dongju.

"akhirnya! pegel juga kaki gue" gumam dongju. dongmyeong yang mendengar itu sedikit merasa bersalah.

"maaf ya. gue penakut" kata nya kemudian.

dongju mengernyit, "lah terus apa hubungannya sama gue?"

"gue ngerepotin lo biar bisa nemenin lo. jadi kaki lo sakit lagi"

dongju menepuk bahu dongmyeong, "justru gue yang ngerepotin. kan dari awal gue yang jatoh. bukan salah lo" katanya sambil tersenyum.

dongmyeong pun tersenyum, "dahlah tidur aja." ajaknya.

dongju pun mengangguk setuju dan mengikuti saudara kembarnya.

"eh anjir matiin lampunya" kata dongju. dongmyeong berdecak dan terpaksa mematikan lampunya.

lalu ia kembali ke kasur dan memeluk pikachu kesayangannya.

"malem pikachu cerewet"

"ngaca bambang!"

mulai minggu depan, buat work ini bell update setiap maljum ya!

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang