45 [end]

50 13 1
                                        


1 bulan kemudian

tok tok tok!

"DONGJUU BUKAIN PINTUNYAA!" seru bunda dari dapur. dongju langsung bergegas ke arah pintu dan melaksanakan perintah sang bunda.

"wih dah pada dateng! dongmyeong! kak keonwoong sama kak youngjo dah dateng!" seru dongju lalu mempersilahkan mereka masuk.

mereka berkumpul diruang tamu dan disambut oleh bundanya si kembar. "wah, apa kabar kalian? makasih udah jagain anak bunda beberapa bulan ini ya!"

hwanwoong, keonhee dan youngjo bertatapan sejenak lalu hwanwoong segera menjelaskan, "bukan kita yang jagain, tante. tapi kita yang bantuin mereka."

"ah begitu ya? makasih banyak yaa! dimakan dulu kuenya!" tawar bunda si kembar sambil tersenyum lebar.

merela melanjutkan perbincangan mereka dan si kembar menceritakan pengalaman mereka ketika ditinggal bundanya pergi. sekalian, bercerita tentang ketiga teman baru yang mereka dapat.

"asli, bun gak ada niat pindah lagi apa?" tanya dongmyeong yang langsung ditoyor dongju.

"kamu mau pindah kemana lagi, dongmyeong?" bunda terkekeh lalu beranjak. "kalian lanjutin aja ngobrolnya ya. bunda mau lanjut masak."

setelah bunda si kembar pergi, dongmyeong langsung berseru. "oh iya kita jadi jenguk gak?"

"jadi lah! gue udah bawa bunganya." balas youngjo.

"yaudah izin bunda dulu gih, myeong." dongju menyikut dongmyeong.

"lah kok gue?"

"iya lo kan abang."

"elah beda semenit doang!"

"udah buru ah!" dongju mendorong dongmyeong lalu tertawa. biasa si kembar mah.

"bunn, dongju sama dongmyeong boleh jenguk temen dulu gak? sama kak youngjo kok." dongmyeong menghampiri sang bunda didapur.

"iya, boleh. hati-hati ya tapi!"

"siap bunda!"

dongmyeong kembali ke ruang tamu dan berkata, "ayo pergi!"

"iya terus lo mau koloran begitu pergi ke sana?" kata dongju yang udah ganti baju.

"oh iya tungguin hehe.." dongmyeong berlari ke arah kamar dan segera mengganti bajunya.

...

"udah sampee!" seru dongmyeong.

mereka berjalan menuju tempat teman yang hendak mereka jenguk dan mengelilingi gundukan tanah berbatu tersebut.

"kita sampe, giwook." ucap youngjo.

"giwookkk! udah lama gak liat muka lo, gue kangen anjrit!" seru dongmyeong.

"GUE DISINI??????" protes giwook yang ternyata sedang berdiri di belakang dongmyeong.

"diem aja lu gue lagi pengen menyampaikan pesan." ketus dongmyeong.

"gue kangen sama lo juga. dan kak youngjo pasti yang paling kangen." tambah dongju.

keonhee dan hwanwoong hanya berdiri di pinggir memperhatikan mereka. diam-diam keonhee menahan air matanya.

"lo kenapa anjrit?" senggol hwanwoong.

"sedih bego! lo mah gak berperike-keonhee-an!" balas keonhee sambil terisak. yeu dia mah.

"dih." hwanwoong kembali memperhatikan youngjo yang tengah berbicara pada nisan adiknya. "hm, sedih juga sih."

"mau tisu?" tawar keonhee.

"GAMAU BEKAS LO!"

sementara itu youngjo kembali berbicara pada sang adik. "kita berhasil, giwook. iblis itu udah pergi."

"dia liat semua prosesnya, dia pasti tau kok, kak." celetuk dongmyeong.

setelahnya mereka kembali berbincang dengan giwook—yang pasti giwook dengar—dan setelahnya mereka beranjak karena langit nampak akan turun hujan.

"yuk guys pulang. our work here is done." ucap youngjo kemudian mereka pun pergi dari sana.

hujan turun sesaat setelah mereka berkendara pulang. dongju telah tertidur pulas sementara dongmyeong disebelahnya hanya menatap ke arah jalanan yang basah. jika dipikir kembali, perjuangan mereka begitu melelahkan. tapi hasilnya baik. dan yang terpenting mereka tidak terganggu lagi.

but he's not sure.

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang