34

143 40 4
                                    


mata dongmyeong terbuka kala mendengar suara dari sudut kamar. matanya langsung mengarah kesana dan melihat jiana sedang bermain-main dengan kotak pensil milik dongju.

"ngapain lo?"

"nungguin lo bangun."

"buat apa?"

"dongju."

"oh iya," dongmyeong menoleh ke samping kanannya, namun dongju tidak ada disana. dahinya berkerut lalu menoleh ke sudut ruangan lagi, "dimana dong-" namun gadis itu telah menghilang.

ia pun bangkit lalu pergi ke kamar mandi. dongmyeong tidak berpikir macam-macam tentang dongju karena mungkin ia sedang berada di lantai bawah.

setelah selesai dengan kegiatan membersihkan diri, ia pun turun ke bawah. dan benar saja, dongju sedang tertidur di sofa ruang tamu.

puk! puk!

"BANGUN WOY! DAH PAGI!" dongmyeong memukul bahu dongju dengan bantal sofa supaya saudara kembarnya ini bisa langsung bangun.

"duh! sakit!" dongju langsung bangun terduduk dengan wajah bangun tidur nya. ia mengusap lengannya yang kena pukul dongmyeong sambil meringis.

dongmyeong yang tadinya sedang berkacak pinggang berubah ekspresi menjadi bingung. ia melihat sesuatu yang janggal di wajah dongju. "ju, itu muka lo sejak kapan ada luka?"

dongju yang tadinya meringis pun terhenti. matanya melebar lalu tangannya menyentuh wajahnya, "ng.. enggak ada apa-apa, kok!"

"yaelah! mandi sono!" dongmyeong pun berjalan ke dapur dan mulai membuat sarapan. sementara dongju berjalan ke lantai atas dengan sedikit malas.

luka diwajah dongju sedikit janggal bagi dongmyeong. pasalnya, dongju tidak memiliki bekas luka diwajahnya. namun karena tidak ingin ambil pusing, dongmyeong memilih untuk mengabaikannya saja.

setelah selesai membuat sarapan, dongmyeong pun memanggil dongju sambil mengangkat piring, "dongju! ayo sar– EH ASTAGA SEJAK KAPAN LO DISINI!" dongmyeong terkejut karena tiba-tiba dongju muncul tepat di sebelah dongmyeong dengan senyuman tipis.

"daritadi kok. makasih sarapannya!" dongju mengambil salah satu piring di tangan dongmyeong dan makan di meja makan dengan tenang. ekspresi diwajah dongju pun sangat aneh.

muncul perasaan tidak enak di benak dongmyeong karena kemunculan dongju yang tiba-tiba. karena ia tidak mendengar sedikit pun suara seseorang menuruni tangga.

"g-gue harus waspada." batin dongmyeong. ia pun bergabung dengan dongju di meja makan. tidak biasanya dongju hanya diam di meja makan. karena biasanya, dongju akan mengoceh tentang hal apa saja dan terkadang sangat tidak berguna. tapi sekarang ia hanya diam sambil menikmati sarapan dengan cara makan yang juga sedikit aneh.

"k-kayaknya ini bukan dongju, deh." perasaan tidak enak dongmyeong semakin menjadi-jadi. ia pun makan dan berusaha tenang.

"oh ya ju," dongmyeong pun mendapat topik pembicaraan. dongju yang sedang makan pun langsung menatap dongmyeong dengan senyuman anehnya lagi. "s-sejak kapan lo tidur di sofa?"

"oh, gue mau ambil minum tadi malem terus keinget pen nonton bola. jadi gue nonton terus ketiduran." dongmyeong pun mengangguk mengerti.

oke, mungkin memang perasaan dongmyeong saja. tidak ada yang aneh dari dongju. ia pun berusaha untuk mengabaikan hal tersebut.

padahal hal itu sungguh salah besar.

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang