42

124 28 4
                                    


"b-buku? buku apa yang lo maksud?" pertanyaan langsung terlontar dari mulut dongmyeong.

"waktu didunia kelabu itu, gue ketemu sama anak kecil perempuan dan dia ngasih gue buku. dan dia tuh bilang ke gue 'jebak dia'. awalnya gue gak ngerti tapi pas kak youngjo bilang kata 'jebak' gue keinget sama buku itu! dan kayaknya buku itu dikasih ke gue buat jebak si bapak. tapi sayangnya ketinggalan disana!" jelas dongju menggebu-gebu.

"bego si." gumam dongmyeong. untungnya tak terdengar oleh dongju.

"buku.. apa?" tanya keonhee.

"buku cerita anak-anak, warnanya biru. tapi gue gak ngerti apa hubungannya sama bapak itu."

"warna apa?" hwanwoong bertanya lagi.

"biru." mendengar jawaban dongju, keduanya saling bertatapan.

"kok sama?" bisik hwanwoong ke keonhee.

"siapa tau bukan. tanya detailnya coba." balas keonhee.

"dih, lu aja gih! gue mulu!" suruh hwanwoong.

"ada motif keemasannya gak?" tanya keonhee. dongju mengangguk.

hwanwoong dan keonhee terkejut. mereka kembali berbisik. "tu kan bener anjir kok bisa?" kata hwanwoong.

"ya mana gue tau! tapi setidaknya  anak kecil utu bisa bantu kita."

"iya juga ya. bagus deh." mereka fokus kembali ke si kembar. namun yang mereka dapat adalah tatapan aneh dari youngjo dan si kembar.

"percuma kalian bisik-bisik kedengeran juga." youngjo berdecak. keonwoong pun nyengir.

"masalahnya, buku itu ketinggalan disana. gimana caranya supaya bisa balik?" tanya dongju.

"perlu bantuan?" dan muncullah jiana juga giwook disebelah dongmyeong.

"ANJIR!" dongmyeong terkejut dan dirinya diperhatikan oleh 4 orang lainnya.

"kenapa lo?" tanya dongju.

"itu ada giwook sama jiana." jawab keonhee.

"nah! kalian dimana? gue butuh bantuan!" dongju berjalan ke tengah ruangan.

"kita dibelakang lo. jauh dari tempat lo berdiri malah." kata jiana.

"maklumin ngapa. dia kan gak bisa liat kita. malu ntar kesian!" giwook menyenggol jiana. jiana hanya berdecak.

"um, kita butuh bantuan kalian," kata dongmyeong.

"sebaiknya kita keluar aja," ucapan dari hwanwoong membuat ketiganya menoleh. "kak youngjo butuh istirahat disini."

"gak usah! gue mau denger juga tau! kepo nih!" celetuk youngjo. hwanwoong hanya geleng-geleng kepala lalu menyuruh dongmyeong melanjutkan.

"nah, kita punya sesuatu yang ketinggalan diperbatasan dunia kita dan kalian. kira-kira gimana caranya kembali ke sana?" dongmyeong melanjutkan.

giwook dan jiana bertatapan sejenak lalu berbincang sejenak. giwook berbalik duluan lalu jiana mengikutinya.

"kita bisa bawa kalian kesana," kata jiana.

"nah! dongju sini-"

"bentar, belum selesai," jiana kembali berbicara. "yang bisa pergi cuma dongmyeong."

"lah? gue?"

"iyalah! masa kudi?"

"kok lo tau kudi sih, ji?"

"ya gue kan ngikutin kalian!"

"yaudah! biar cepet selesai, dongmyeong yang pergi!" kata dongju.

"t-tapi-"

"tapi ga disini. dirumah." tambah giwook.

"yaudah, yuk langsung otw!"

...

"dongmyeong, siap?" tanya giwook. dongmyeong mengambil napas panjang lalu mengangguk mantap. "sudah!"

mereka sudah sampai dirumah dan kini mereka sedang duduk diruang tamu.

"waktu gue bilang tutup mata, tutup mata ya." perintah jiana. dongmyeong mengangguk.

"1, 2, tutup mata lo.." dongmyeong perlahan menutup matanya dan suara jiana kian menghilang.

dongmyeong membuka matanya dan terkejut melihat sekelilingnya yang berwarna kelabu.

"ambil waktu sebanyak yang lo bisa. kalo udah selesai, usahakan lo balik lagi ke tubuh lo, disini." jelas jiana sambil menunjuk raga dongmyeong. dongmyeong mengangguk lalu jiana dan giwook menghilang.

dongmyeong pun berdiri dan melihat sekelilingnya. ada dongju disebelahnya, dan keonhee serta hwanwoong disamping kirinya. mereka sedang duduk merenung sambil memperhatikan dirinya yang sedang tertidur.

dongmyeong menatap dongju lalu berkata, "sabar ya ju, gue pasti bisa mengakhiri ini semua."

ia pun mulai berjalan mengelilingi ruangan. "anjir gue lupa nanya buku itu ada dimana." gumamnya.

"giwook, jiana? bisa bantu gue gak?"

"apa?"

"UWANJIR KAGET! SANTUY KEK!" dongmyeong hampir terjungkal kalau saja ia tidak berpegangan pada tembok dibelakangnya.

"BAHAHAHAH ANJIR KOMUK LU!" giwook tertawa keras.

"apa? mau bantu apa? kita gak-"

"tanyain dongju bukunya ada dimana." dongmyeong memotong ucapan jiana barusan lalu jiana mengangguk.

tak lama, mereka kembali dan bilang bahwa buku yang mereka cari berada diujung komplek. dongmyeong melengos. sementara itu, jiana dan giwook kembali lagi.

"KENAPA MESTI JAUH BANGET ANJIR!" keluh dongmyeong. "gak, gue gak boleh gini. ayok demi dongju dan bunda!"

dongmyeong pun membuka pintu depan dan berjalan didunia luar.

bersambung..?

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang