15

286 76 61
                                    


iya iya ini gue didemo ama kalian:))

"lo ngapain disini?"

"gak papa."

"lo liat apa? sampe jongkok di pojok kasur. lo kenapa sih?" dongju pun masuk sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"gue gak liat. gue denger."

"denger apa lagi?"

"ada yang manggil gue. tapi cuma ada gue dibawah."

"kan udah gue bilang ada orang selain kita."

"bedanya bukan orang. hantu."

"macem-macem lo."

"macem-macem? terus kemaren suara siapa yang ada disini?"

"iya-iya terserah."

dongju selesai memakai baju lalu menyusul dongmyeong. "sini lu! jangan kek patung!"

dongmyeong menurut dan duduk di sebelah dongju. "tenang aja kali. kan ada gue juga."

"yeu sa ae lu gentong."

"serius ini!"

"ya bodo."

"ck! nyebelin lo!"

"ngaca kek."

hening.

"makan yuk laper" suara dongju memecah keheningan. tentu saja dongmyeong setuju.

"tapi kita cuma punya roti." ucapan dongmyeong membuat pergerakan dongju terhenti.

"mau belanja? sekarang jam berapa?"

"jam setengah sepuluh. tapi gue laper, serius." keluh dongmyeong.

"yodah nanti kita mampir dulu buat makan, habis itu baru belanja." jelas dongju.

dongmyeong pun mengangguk setuju lalu pergi ke kamarnya.

tanpa tahu ada sosok yang mendengus melihatnya. kesal.





























"udah kenyang kan? lo yakin?" tanya dongju setelah mereka selesai makan.

bukan, bukan mereka tapi dongmyeong. ia menghabiskan 2 mangkuk ramyun dengan porsi yang banyak. sementara dongju hanya 1 mangkuk.

"ah udah kenyang gue. yuklah." ia pun bangkit dan pergi ke berbelanja. seperti yang mereka rencanakan tadi.

...

"okeh. lo mau masak apa?"

"apa yang ada dan bisa gue masak."

"serius kambing!"

"gue serius anjir!"

baru sampai sudah bertengkar. dasar anak kembar.

dongju mengikuti kemana dongmyeong pergi. karena sungguh, ia tak tahu apa-apa tentang memasak.

(anggap aja dongmyeong bisa masak :'v)

"mau makan apa hari ini?" tanya dongmyeong.

"steak." jawaban dongju dibalas dengan geplakan oleh dongmyeong.

"stak, stik, stak, stik! mahal bege!"

"duit kan banyak!"

"serah lu!"

dongmyeong pun akhirnya berencana masak bibimbap, kimchi sujebi (sup kimchi dan saus gochujang) dan tokebi (hot dog kentang).

dijamin kalian bakal suka (kalo harin yang masak). candaaa :')

"banyak amat. mau masak-"

"sst! diem lo!"

dongju yang kalimat nya dipotong langsung mendengus. menyebalkan, pikirnya.

lah jadi disini yang nyebelin siapa sih?

"pst!"

dongmyeong mengernyit. ia merasa mendengar seseorang memanggilnya.

"woy! notice kek! berasa fans :v"

"eh kambing lo denger gak?" tanya dongmyeong pada dongju yang sedang bermain-main dengan botol saus.

"denger apa njing?"

dongdong doang emang.

"denger ada orang manggil gak?"

"apasih? orang aja gak ada."

"lah lu orang apa bukan?"

"MANUSIA!"

"bacot ah."

dongmyeong mengalihkan kembali pandangannya pada botol saus.

"yalord kapan dia sadar?? ni anak perlu di nampakkin keknya"

dongmyeong mendengar suara itu dari samping kanannya.

ia menoleh perlahan, dan ternyata di ujung lorong ada seorang gadis sedang berdiri disana.

wajahnya pucat, ada darah menuruni pelipisnya, rambutnya putih, bibirnya bergerak hendak mengatakan sesuatu. namun dongmyeong tidak mengerti.

dongmyeong tiba-tiba merasa pusing lalu entah sejak kapan ia sudah terbaring di lantai.

lalu semuanya gelap.

mueheheheheheheheheheheh:D

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang