38

134 28 2
                                    


"pst, myeong!" dongmyeong yang tadinya melamun menoleh ke samping kanannya, dimana ada jiana dan giwook disana.

"apaan?"

"kayaknya kita nemu dongju deh.." mendengar itu, dongmyeong langsung berdiri dengan semangat. "dimanaa??"

"udah gue bilang ada diperbatasan. dia ada diperbatasan dunia kita dan dunia lo, tapi bentuknya kayak rumah ini." jelas jiana.

"lah jadi gue harus gimana?" giwook dan jiana bertatapan sejenak lalu giwook menjawab, "panggil namanya."

"hah?"

~

"dongjuuu!!" dongmyeong mulai berteriak. mereka berdiri di tengah ruangan dan meneriakkan nama dongju.

"dongjuu!!"

"dongju! kalo lo denger ini, bertahan sedikit ya!" ia berteriak lagi.

"sabar dulu ya!" youngjo ikut berteriak.

"myeong, bilang ke dia suruh ngikutin cahaya." suruh giwook lalu menghilang lagi.

"enak aja nyuruh-nyuruh.." gumamnya.

"gimana sih lo?! lo mau adek lo balik gak?!" jiana muncul.

"mau lah!"

"yaudah teriak!" lalu menghilang mengikuti giwook.

"kalo lo bisa nemu cahaya, tolong ikutin sampe lo balik, oke??" teriaknya lagi. ia berharap dongju dapat menemukannya dan tidak menyerah.

padahal kita tahu kenyataannya gimana.

"moga dongju bisa balik.."

···

dongju duduk termenung disofa. pikirannya tengah berjalan dan satu kata menggantung didalamnya. cahaya.

"cahaya.. cahaya.. cahaya apa ya.." batinnya. dahinya berkerut, ia tengah berpikir keras sekarang.

"woy! dongju!" muncul giwook dan jiana dalam wujud asli mereka, membuat dongju terkejut dan langsung berteriak.

"WOY KALIAN SEREM BANGET TOLONG GUEEE-"

"sst! diem! kita gak bisa lama-lama disini!" tegur jiana langsung. "lo harus cari cahaya itu, ke seluruh rumah atau seluruh komplek sekalipun. supaya lo bisa balik! ngerti?" jiana langsung menjelaskan inti.

"t-tapi–"

"gak ada tapi-tapi! pokoknya cepetan sebelum nyawa lo bener-bener kejebak disini." tambah giwook final, lalu mereka berdua menghilang.

dongju yang tadinya sedang berdiri diatas sofa pun turun dan menenangkan diri. wajah giwook sungguh mengerikan, hal itu akan menghantuinya malam ini. itupun jika ia bisa kembali.

misinya sekarang adalah mencari cahaya.

ia mulai berjalan ke taman belakang. langit berwarna abu-abu, semuanya kelabu. dongju jadi bingung sendiri.

ditaman belakang tidak ada apa-apa. dongju kembali ke dalam dan berjalan ke lantai atas. lantai atas pun sama. semuanya kelabu. bahkan kamar dongmyeong yang cerah pun kini berwarna kelabu.

ketika ia berbalik hendak menuju ke lantai bawah, ia melihat pemandangan yang cukup mengejutkan. seorang anak kecil dengan gaun pucatnya tengah tersenyum menatapnya. "kamu siapa?"

pertanyaan dongju tidak dijawab, tapi gadis itu menyodorkan sebuah buku. buku bersampul biru dengan motif garis bergelombang berwarna keemasan. judul bukunya menunjukkan bahwa buku tersebut merupakan buku anak-anak.

dongju menatap heran buku itu. untuk apa buku ini diberikan padanya?

"maaf dek, tapi ini buat apa ya?" tanyanya.

gadis kecil itu tersenyum lalu berkata. "jebak dia."

"hah?" setelah mengatakan hal yang ambigu dan membingungkan, gadis itu pergi begitu saja. dongju dibuat bingung olehnya. "e-eh! woy! jelasin dulu kek!"

tapi gadis itu telah pergi dan menghilang.

akhirnya, dongju kembali ke bawah sambil menggenggam buku itu dan mengecek ruang bawah tanah. disana gelap dan tidak ada apa-apa. ia terhenti di ambang pintu ruang bawah tanah.

tadi jiana bilang 'atau seluruh komplek sekalipun'. ia menghela napas. mau tidak mau, ia harus berkeliling di dunia 'kelabu' ini hanya untuk mencari sebuah cahaya yang bisa membawanya pulang.

"okeh, demi dongmyeong sama bunda." ia mulai membangun semangat dan berdiri tegak. kakinya pun melangkah menuju ke dunia luar.

~

"wanjir beneran kelabu semua dong!" panik dongju begitu netranya melihat lingkungan yang tadinya hijau menjadi kelabu.

kakinya melangkah perlahan ke depan dan mulai berjalan perlahan di trotoar. sambil bersenandung, kedua matanya sibuk menganalisis benda disekitarnya.

dalam hati ia juga berharap supaya cepat bertemu dengan cahaya, supaya ia bisa kembali dan tidak perlu lelah mencari.

tanpa ia sadari, perutnya berbunyi. sedari tadi ia lapar namun tidak ada apapun yang bisa ia makan.

dongju berhenti diujung blok. ia lelah. dongju mendudukkan dirinya di sisi trotoar lalu menghembus napas lelah. buku itu ia letakkan disampingnya.

begitu banyak pertanyaan dipikirannya. ia ada dimana sekarang? apa dongmyeong baik-baik saja? siapa yang dongmyeong ajak bicara tadi pagi? kapan ia akan menemui cahaya itu?

tangannya mengacak rambutnya kasar. ia kesal juga lelah disaat yang sama. ia juga menyesal karena terlalu ingin tahu dengan suara gaduh semalam. jika saja ia mengabaikannya, hal ini tidak akan terjadi.

dongju menyerah. ia lelah. matanya tertutup, ia duduk memeluk lutut. tidak, dongju tidak menangis. ia marah. ia marah karena dirinya tidak mengikuti apa yang dongmyeong katakan.

kemudian dongju merasa gerah. aneh, padahal dunia kelabu ini harusnya dingin karena tidak ada matahari. ia mendongak kemudian berseru. "yawlo terangnya kek cahaya ilahi.. eh, cahaya!"

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang