23

195 54 18
                                    


sudah 6 hari alias menjelang seminggu mereka berdua menginap di rumah sakit.

sesekali dongju pulang untuk sekedar mengambil sesuatu lalu balik lagi ke rumah sakit.

alhasil, rumah itu kosong sementara untuk seminggu.

mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan rumahnya.

dongmyeong sudah cukup pulih. yah walaupun jahitannya masih sedikit nyeri karena banyak tingkah.

tau sendiri kan dongmyeong gimana?

dongju pun setia menemani saudara kembarnya, walau sedikit malas. tapi ia takut jika ditinggal, dongmyeong lagi yang jadi sasaran.

dia gak mau dongmyeong lagi yang jadi sasaran. cukup sekali dua kali. tapi tidak untuk yang ketiga kalinya.

tentang gadis itu?

menghilang. semenjak ia memberitahu dongju, ia menghilang. tetapi sesekali muncul, lalu menghilang lagi.

kini, dongju sedang berberes-beres memasukkan bajunya ke dalam tas. karena besok mereka pulang. sementara dongmyeong masih makan sambil bermain handphonenya.

"dongju.." panggil dongmyeong, membuat dongju menoleh.

"apa??"

"gue takut.."

"takut apa lagi? kan ada gue"

"jangan tinggalin gue sendiri ya, ju." ucapan dongmyeong membuat dongju melunak. dongju tahu dongmyeong penakut, tapi tak pernah sepenakut ini.

"iya-iya.. gue gak bakal ninggalin lo sendiri" ucap dongju lalu tersenyum. dongmyeong membalas senyumannya.

"lo udah baikkan kan? masih ada yang sakit?" tanya dongju.

"yah, jahitan gue sedikit nyeri kalo banyak tingkah" kata dongmyeong sambil tersenyum pahit.

"makanya jangan banyak tingkah!" kata dongju, membuat dongmyeong jengkel.

dongju pun kembali beres-beres lalu dongmyeong memilih untuk kembali istirahat.

...

keesokan harinya.

mereka sampai di rumah. dongju membantu dongmyeong naik ke kamarnya.

"lo istirahat dulu. gue mau bersih-bersih." kata dongju.

"jangan lama-lama!"

"iya bawel"

dongmyeong pun ia tinggal sendiri, di kamar.

dongju berlari kecil ke bawah, segera mencuci baju-baju nya dan kembali ke atas sambil membawa beberapa jajanan dan snack.

dongju membuka pintu kamar dongmyeong dan ternyata ia sedang bermain handphone. santai dan tenang.

"napa lo?" tanya dongmyeong, melihat dongju terburu-buru.

"katanya disuruh cepet-cepet!" kata dongju, menutup lalu menghampiri dongmyeong.

"iya sih."

suasana hening sesaat. mereka larut dalam kenikmatan jajan.

"oh iya," suara berat dongju memecah keheningan. ia mengubah posisi menghadap dongmyeong. "lo belum cerita apa-apa ke gue."

dongmyeong mengernyit, "bukannya udah kemarin ya?"

"iya. tapi yang waktu lo ke loteng. lo ngapain ke loteng?"

"oh itu.." ucapan dongmyeong memggantung, membuat dongju semakin penasaran.

"jadi, kemarin gue denger suara kayak ketukan kuku gitu, tepat diatas lo. gue penasaran dan akhirnya gue naik ke loteng. terus, di dalam loteng itu kan gelap, nah gue singkirkan beberapa kardus, terus gue kaget ada tikus!"

"tapi pas gue mah cari lagi, gue denger ketukan itu lagi. tepat dibelakang gue. dan lo tau apa yang terjadi." jelas dongmyeong lalu tersenyum pahit.

"kenapa lo gak panggil gue??"

"gue kepo tau! bodo amat sama lo, gue penasaran!"

"tapi lo luka-luka gitu. makanya panggil gue!"

"dih, emang lo apaan?"

"prajurit nya keluarga son" dongju, sengaja suaranya di berat-beratkan. cailah. dongmyeong tertawa. "ada-ada aja lo."

"serius gue ni!"

"bodo!"

mereka pun tertawa bersama. hening.

"oh ya, masih ada juga yang belum selesai" ucap dongmyeong.

"apa itu?"

"giwook dan kak youngjo."

maaf aku lupa update:')
lagi-lagi..

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang