18

257 73 37
                                    


"lo yakin udah baikkan?" tanya dongju meyakinkan. dongmyeong mengangguk yakin.

"gue udah merasa enak kok. yuk pulang." tegasnya. dongju pun menghela napas, lalu mengangguk.

"yaudah. tunggu sebentar."

...


"gue laper."

dongju yang mendengar hal itu langsung menawarkan makanan pada dongmyeong.

"apa? lo mau apa? biar gue pesen." ucap dongju, dengan raut wajah yang khawatir.

dongmyeong terkekeh pelan. tidak biasa dongju seperti ini. mungkin ia benar-benar khawatir, begitu pikir dongmyeong.

"cukup ramyeon aja. gak usah yang terlalu ribet." balas dongmyeong lalu tersenyum.

"o-oke. gue pesenin."

sesampainya di rumah tadi, dongju menyuruhnya untuk membersihkan diri. ia hanya melaksanakan perintahnya.

menurut dongmyeong, dongju tampak lucu jika sedang khawatir. meskipun dongju terlihat datar dan dingin, tapi ia tahu dongju sangat khawatir.

apalagi ia pingsan. dongju mungkin takut terjadi sesuatu dengan dongmyeong.

"udah, ada lagi?" tanya dongju sembari menoleh ke dongmyeong yang sedang berbaring di kasurnya. yang ditanya pun menggeleng.

"udah lah. itu aja."

"ditunggu ya. orangnya otewe."

"iya, dongju. santai aja." dongmyeong kembali terkekeh. padahal ia baik-baik saja. dongju memang lucu.

namun karena perempuan itu menampakkan dirinya lagi, energi dongmyeong terkuras habis. hal itu juga membuat dongmyeong merasa sedikit pusing.

saat ia bangun tadi pagi, kepalanya pusing sekali. namun karena bantuan obat, ia sudah merasa lebih baik.

memeluk boneka pikachunya erat, dongmyeong menghela napas. rasa lelah nya masih ada. namun hanya sedikit.

kini ia berpikir. dari kemarin, ia merasa ada sesuatu yang janggal.
seperti ada sesuatu yang belum selesai.

tapi ia lupa. apa hal tersebut?

"gue ke bawah bentar ya." kata dongju lalu beranjak. dongmyeong pun bangkit duduk.

sembari menunggu, ia berpikir. ia berusaha mengingat hal itu. karena menurutnya hal itu punya informasi penting yang bisa membantu mereka.

namun kepalanya bertambah pusing. ia pun menyerah.

tak lama kemudian, muncullah dongju dengan dua mangkuk ramyeon di kedua tangannya.

"nih makan." pintanya.

"makasih!" kata dongmyeong lalu terkekeh pelan.

"kenapa sih? ketawa mulu."

"mana ada gue ketawa, gue senyum!"

"bohong."

"cih yaudah!"

hening. mereka pun menikmati mangkuk ramyeon masing-masing.

tiba-tiba dongmyeong teringat giwook. entah apa yang membuatnya ingat, namun ada sesuatu yang janggal dengan pemuda bernama giwook itu.

"mikir apa sih?" tanya dongju, yang membuat dongmyeong tersentak kaget.

"gak tau. inget giwook?"

"ya masih lah. kenapa emang?"

"gak papa."

"gak jelas lo."

"biarin."

dongju berdecak. ia pun akhirnya memilih untuk diam karena tak ingin membuat keributan. apalagi mereka sedang makan.

siapa tahu dongmyeong tiba-tiba nyiram dongju pake ramyeonnya? kan gak tahu?

tentang percakapan tadi mengenai giwook, dongju jadi teringat sesuatu.

"oh ya bukannya waktu itu giwook mau bilang sesuatu tapi gak jadi karena kak youngjo kan?" tanya dongju.

mendengar itu, dongmyeong berhenti sejenak dari kegiatannya lalu menatap dongju.

"oh iya! gue baru inget!"

bosenin ya?

the house [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang