TIGA BELAS

17 4 0
                                        

👨‍🎓👩‍🎓👨‍🎓👩‍🎓👨‍🎓👩‍🎓👨‍🎓👩‍🎓

🏅🏅

Hari kelulusan telah tiba. Semua murid sudah berkumpul di Hall milik sekolah. Murid-murid terlihat berbeda dari biasanya. Para siswa yang memakai balutan tuxedo yang mewah dan beragam warna, menambah kadar ketampanan yang mereka miliki. Tak ketinggalan juga siswinya. Mereka tampak apik dengan kebaya yang mereka gunakan. Terciptalah keselarasan antara siwa dan siswinya.

Luke tak henti-hentinya memandangi Jenna. Jenna yang memakai kebaya bermodelan sabrina dengan warna biru dongkernya itupun terlihat sangat memukau. Apalagi ditambah dengan rok span Batik khas Solo yang sudah secara khusus di pesan jauh-jauh hari oleh Angeline momnya.
Potongan rok yang membelah dari ujung kaki sampai batas dengkulnya menambah kesan mewah dan Sexy.
Polesan make up sederhana tak mengurangi kecantikan Jenna yang alami. Juga tatanan rambutnya yang di gulung ke atas menambah kadar kecantikan alami Jenna.

Luke juga tak kalah memukau, Luke memakai tuxedo yang warnanya selaras dengan kebaya Jenna. Tak lupa juga memadupadankan List batik di bagian kerahnya yang sama dengan rok Jenna. Kemeja lengan panjang berwarna putih yang Luke kenakan dari dalam. Juga celana bahan yang selaras dengan warna tuxedonya. Itu semua bukan Luke dan Jenna yang mempersiapkan. Tapi para Momnya. Karena ini adalah momment yang jarang, jadi harus mereka yang urus.

Mudah saja untuk menyiapkan itu semua. Stel-an yang Luke dan Jenna gunakan memang di pesan secara khusus, dan di buat oleh perancang busana keluarga Jenna yang sudah ternama. Berhubung Mom Luke masih di Belanda. Jadi beberapa hari belakangan, Angeline yang mengambil alih semuanya. Tapi tetap saja tak luput dari pantauan Mom Luke, Shirena.

"Kau sangat cantik." Puji Luke pada Jenna yang duduk di sampingnya.

"Memang, kah baru sadar?." Jawab Jenna sambil memutar matanya malas.

"Tidak, sudah dari awal kita berjumpa." Luke menggoda Jenna.

"Kau juga tampan, baru kali ini tapinya. Setelah kau lepas bajumu itu juga pasti jelek lagi." ledek Jenna pada Luke.

"Cihh.. Baiklah aku tak akan melepas ini semua. Biar selalu kau puji."

Kepala sekolah menaikki podium, lalu mengutarakan pidatonya. Dan di akhiri pengumuman kelulusan.

"Maka dari ini, bapak ucapkan selamat untuk kalian semua atas perjuangan kalian selama 3 tahun belajar di sekolah ini. Karena kalian semua...... LULUS 100%!!!!!".

Sorak kemenangan terdengar menggema di dalam Hall. Selesai sudah perjuangan mereka belajar di Sekolah Menangah Atas. Ini tentu bukan akhir, tapi jalan menuju awal kesuksesan. Kepala sekolah juga mendedikasikan untuk murid-murid berprestasi. Yang memiliki nilai tertinggi pada Ujian Akhir ini. Disebutnya satu persatu murid berprestasi dari setiap jurusannya.

"Untuk murid berprestasi pada Jurusan IPA adalah....."  suara drum juga piano yang bergemuruh menambah ketegangan setiap orang yang mendengarnya. " Selamat untuk Luke Pradipta Darlet, dengan perolehan nilai paling sempurna yaitu 100 di semua pelajaran teruji."

"Wooooooaaaahhhhhhhhh" teriak seluruh murid. Luke mendapatkan nilai sempurna di setiap pelajaran yang teruji. 100 di segala pelajarannya. Jenna langsung memeluk Luke karena senang dan bangganya pada Luke.

"Kau sungguh hebattt Luke!!." Puji Jenna pada Luke. Lukepun naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan tersebut. Jenna tak henti-hentinya mengabadikan momment ini di handphonenya.

Acara kelulusan telah usai. Jenna dan Luke terus mengabadikan momment ini. Christy dan Jo di buat sibuk karena menjadi juru foto dari Luke dan Jenna.

Jenna will you? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang