Satu bulan sudah semenjak kejadian penusukan yang Jenna alami. Jenna sudah berangsur-angsur pulih dan kembali menunaikan tugasnya sebagai seorang dokter. Begitupun dengan Luke. Kantor pusatnya telah dipindahkan secara resmi di Jakarta. Mengenai lamaran yang gagal, pada saat Jenna dinyatakan boleh pulang. Luke melamarnya secara langsung.
Luke harus membeli cincin pertunangannya kembali. Karena insiden itu, cincinnya hilang entah kemana. Dua minggu lagi adalah acara pernikahan Jenna dan Luke. Saat ini mereka sedang direpotkan oleh duo mama-mama. Siapa lagi kalau bukan, Angeline dan Shirena. Mama-mama ini punya selera yang sama.
Mau tidak mau, Jenna dan Luke hanya bisa memasrahkan apa yang dikatakan mereka. Toh kalau dibantah, mereka akan bilang "Mommy gak mau ya yang biasa-biasa aja.". Begitu katanya. Saat ini, Jenna dan Luke telah tiba disalah satu butik milik sahabat Shirena. Luke dan Jenna akan mencoba baju pernikahan mereka.
"Ehh calon manten.. Ayo sini-sini kita pilih gaun dan jas untuk kalian." Ucap Tante Melati heboh, melihat kedatangan Luke dan Jenna dibutiknya.
"Halo tante." Jenna bercipika-cipiki. Sedang Luke, hanya memberi salam dan senyum setengah manisnya. Karena seluruh senyum manisnya, hanya untuk Jenna seorang. Huek.
"Nih, coba kamu lihat-lihat yaa.. Ini koleksi terbaru tante semua." Melati mengarahkan Jenna pada patung-patung yang dipakaikan gaun pengantin. Luke hanya mengekor dari belakang. Menurutnya, lelaki mah gampang.
"Duh.. Bagus semua tante. Aku bingung mau yang mana." Jenna kebingungan memilih.
"Hemm.. Coba deh yang ini. Ini cocok banget loh di pakai sama kamu. Stylenya kayaknya, kamu banget. Coba dulu deh.." Melati menunjuk salah satu gaun. Lalu menyuruh karyawatinya menurunkan dari patung. Jenna masuk ke kamar ganti lalu memakainya.
Jenna keluar dari kamar ganti.
"Waah kan bener.. Bagus banget di kamu." Melati terkagum-kagum melihat Jenna yang begitu pas memakai gaun rancangannya.
"Enggak! Ganti.. Jangan yang itu." Suara Luke mengintrupsi kekaguman dari Jenna dan Melati, juga para karyawati butik.
"Nah loh, lakinya ngomel." Melati meledek. Jenna hanya bisa menghembuskan napas pasrah.
"Itu kebuka banget dada kamu. Emang mau jadi tontonan? Aku gak mau ya, itu cukup buat aku aja." Ucap Luke cemburu.
"Astaga.. Kamu nemu dia dimana sih?." Melati tertawa.
Akhirnya Luke yang memilihkan gaun untuk Jenna. Pilihan Luke jatuh pada gaun dengan potongan dada berbentuk hati. Terdapat brokat renda yang menutupi area-area yang seharunya hanya dilihat Luke saja. Menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenna will you?
Romance(End✔️) Tuhan telah merencanakan ini semua. Aku percaya semua tentang kita adalah takdir. Namun ketika takdir tak berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, akankah kita bisa merubahnya?. Entahlah, hanya Tuhan, Jenna, dan Luke yang tahu. "Tunggu aku...