Jenna bangun dari tidur lelapnya. Badannya terasa ringan dan segar. Diliriknya jam digital yang berada di atas nakas sebelah tempat tidurnya.
"Jam sepuluh?! ASTAGAA! Pantesan aku ngerasa puas tidurnya. Aku tidur lama gini."
Jenna bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Jenna ingat akan janji Luke hari ini untuk mengajarinya mengendarai mobil. Setelah selesai mandi, Jenna mencari keberadaan Hpnya.
"Ahhh ketemu, ngapain sih Hp kamu ngumpet di bawah selimutt, aku kan susah nyarinya." Gerutu Jenna.
Jenna hendak menekan tombol power pada Hpnya, namun gagal. Hpnya mati. Sejak semalam dia lupa mencharger Hpnya sehabis menelpon Luke. Akhirnya Jenna mencharger dahulu Hpnya dan keluar dari kamar untuk memberi makan cacing di perutnya yang sudah dangdutan karena lapar.
Jenna turun kebawah dan mendapati Antonio serta Angeline dengan beberapa orang yang tengah duduk diruang tamu, yang Jenna yakini itu adalah orang kepercayaan keluarga dari Luke.
Ada apa ini?. Batin Jenna.
Jenna menghampiri mereka semua. Seketika semua orang kaget melihat kedatangan Jenna dan menghentikan aktivitas perbincangannya itu.
"Hai, selamat pagi semua!." Sapa Jenna dengan semangat kemerdekaan.
"Sayang sudah bangun, sini duduk disebelah mom." Angeline menepuk ruang pada sofa yang tersisa untuk Jenna duduki.
Jenna duduk disamping Angeline dan mengrenyit kebingungan akan sikap orang-orang yang ada didekatnya.
"Ini kenapa pada kumpul? Luke gak ikut Om?." Tanya Jenna pada orang kepercayaan Luke yang bernama Alex.
"Ah iya Nona, tu-tuan muda---"
"Jenna sarapan dulu ya, kamu baru bangun kan? Pasti lapar. Ayok sana sarapan dulu." Antonio menyela perkataan Alex. Antonio tidak mau Putri satu-satunya menjadi Shock akan berita kecelakan pesawat yang dialami Luke. Ini bukan saatnya, Antonio akan mencari waktu yang tepat.
"Iya sayang, Jenna makan dulu ya. Nanti mom dan dad mau ngomong. Tapi Jenna makan dulu." Angeline mengelus rambut cokelat sebahu Jenna yang kian memanjang.
"Iya dad, mom. Om alex dan yang lain. Aku pamit dulu ya."
Alex dan orang kepercayaan keluarga Luke yang lain mengangguki perkataan Jenna. Jenna bergegas pergi menuju ruang makan. Beberapa pelayan tengah berbincang sambil menata hidangan. Jenna memasuki ruang makan dan terhenti saat mendengar isi dari percakapan para pelayannya itu.
"Iya kasian ya Non Jenna, pasti terpukul banget karena Tuan Muda Luke kecelakaan. Yang tadi saya denger sih pas antar teh untuk tamu-tamu, pesawatnya itu tenggelem di laut. Belum bisa ditemukan juga." Ujar salah satu pelayan kepada pelayan yang lainnya.
Deg.
Jenna membeku, lututnya lemas. Kepalanya terasa berputar.
Apa? Luke? Kecelakaan pesawat? Bagaimana bisa? Luke pergi kemana?.
"B-bi... A-apa maksudnya???."
Para pelayan tersentak karena mendapati Nonanya yang berada tepat dibelakang mereka."Bi... Jawab pertanyaan Jenna! Luke kenapaa???."
"A-- Anu non, anu. Tuan muda, t-tuan muda Luke non."
"Apa biii!!???!! Cepat katakan!, kenapaaaa? Luke kenapa biii?." Jenna semakin berteriak dan terisak.
Antonio dan Angeline kaget karena mendengar bentakan dari arah dapur. Mereka tau itu suara Jenna. Antonio dan Angeline beserta orang kepercayaan dari Lukepun menghampiri ke ruang makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jenna will you?
Romance(End✔️) Tuhan telah merencanakan ini semua. Aku percaya semua tentang kita adalah takdir. Namun ketika takdir tak berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, akankah kita bisa merubahnya?. Entahlah, hanya Tuhan, Jenna, dan Luke yang tahu. "Tunggu aku...