Luke turun dari mobilnya. Masih bingung dengan apa yang dia lihat sekarang ini. Yaa, ini rumah milik Jenna, rumah yang dia datangi hampir tiap hari. Lantas ada apa sebenarnya?. Kenapa Daddy dan Mommynya bisa sampai ke sini?
'Aahkkk dia bingung'
"Sudah ayo cepat masuk, gausah ngelamun terus." suara Shirena Mom luke memecahkan kebingungan luke.
Luke hanya mengangguk, Dad dan Momnya masuk lebih dahulu. Luke berjalan membuntut dibelakang.Kedatangan keluarga Darlet disambut hangat oleh beberapa pelayan. Ya salah satunya, orang yang sudah Luke kenal. Letto.
"Selamat datang tuang Darlet. Silahkan masuk, Tuan Vonsi dan keluarga sudah menunggu di ruang makan. Mari saya antar."
Sambutan hangat yang letto berikan dengan seringai senyum yang tak luke tau apa artinya itu makin membuat Luke kebingungan. Seakan Letto tak mengenalinya. Hahh apa-apaan sih ini.
Sesampainya di ruang makan, Luke melihat Antonio, Angeline ,dan Cio sudah duduk di kursinya masing-masing. Ketika mereka melihat kedatangan Luke dan kedua orang tuanya, sontak Antonio dan Angeline berdiri lalu menghampiri Mommy dan Daddy Luke untuk bersalaman. Antonio daddy Jenna memeluk hangat Grady, daddy Luke.
' cihh..Bahkan mereka terlihat akrab'
Bisik luke dalam hati"Hai Luke, kau terlihat lebih tampan". Sapa Angeline seraya mengusap lembut punggung Luke.
"Mm heeheh, i-iya tante. Terima kasih." Jawab Luke malu-malu.
"Ayo silahkan duduk." Antonio mempersilahkan untuk semua duduk di kursi untuk segera menyantap makan malam bersama.
Luke belum mendapati wajah Jenna.
'Dimana dia?'
Luke melirik kesana dan kemari. Namun Jenna tak ada juga. Menyadari tingkah Luke, Antonio yang sedang berbincang hangat bersama Gradypun terhenti. Antonio memanggil Letto dan memberi perintah untuk memanggil Jenna agar segera turun keruang makan.***
" Yaaa yaa tunggu sebentar." sahut Jenna dari dalam kamar,karena mendengar ketukan dari luar pintu kamarnya. Jenna bergegas membukanya.
"Ada apa letto? Apa tamu Daddy sudah datang? Makannya kau memanggilku,iya?".
"Kau sangat pintar menebak cantik. Iyaa, mereka telah datang. Kau akan gembira jika tau siapa tamu daddymu itu."
"Halahh, paling seperti yang sudah-sudah. Bapak-bapak berumur setengah abad, buncit dan beruban."
"Sudahh turun cepat atau kau akan mendapat hukuman."
" Ya ya ya aku akan turun sekarang."
Jenna meninggalkan kamarnya lalu turun kebawah, ke ruang makan. Setelah memasuki ruang makan, Jenna melihat ada 3 orang tamu daddynya. 1 orang laki-laki sepantaran daddynya, 1 wanita sepantaran mommynya. Dan 1 remaja laki-laki,spertinya. Namun Jenna tak bisa lihat jelas wajah remaja itu. Karena posisinya yang membelakangi Jenna. Jenna hanya bisa melihat wajah Grady dan istrinya karena posisi mereka menghadap pintu masuk.
"Ohh apakah itu putrimu Antonio?."
Tanya Grady pada Antonio.
Sontak Jenna terhenti saat tatapan semua orang yang ada dalam ruangan itu tertuju padanya. Dan sebentar, aku mengenali remaja itu.
'Itukan luke'."Lukee???." Jenna meneriaki nama luke, tatapan mereka saling terkunci. Ada rasa terkejut di dalam mata Jenna.
"Sudah sini duduk. Jangan melotot ke Luke terus. Nanti matamu copot." Teguran Angeline memudarkan rasa terkejut yang Jenna rasakan.
Jenna berjalan dan mendudukan tubuhnya berhadap-hadapan dengan Luke. Jenna masih bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Dirumahnya, di ruang makannya. Ada Luke dan pasangan sepantaran Dad dan momnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jenna will you?
Roman d'amour(End✔️) Tuhan telah merencanakan ini semua. Aku percaya semua tentang kita adalah takdir. Namun ketika takdir tak berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, akankah kita bisa merubahnya?. Entahlah, hanya Tuhan, Jenna, dan Luke yang tahu. "Tunggu aku...