Jenna tersentak mendengar pengakuan Lucas. Masih setengah tidak yakin dengan apa yang barusan di ucapkan.
"A-apa? K-kau tidak bercanda kan?." Tak terasa air mata jatuh dipipi Jenna dengan derasnya.
Jenna dengan cepat memeluk Luke erat, sekarang dia leluasa memanggil Lucas dengan Luke. Karena memang dia Luke.
Karena saking erat Jenna memeluk Luke, Luke mengaduh kesakitan.
"Awh.."
"Maaf.. Maaf.. Aku benar-benar merindukanmu, kamu menepati janji. Kamu kembali Luke.. Aku sayang kamu, aku cinta kamu. Jangan pergi lagi kumohon, tetaplah disampingku selalu. Jangan kemana-mana lagi atau aku akan gila."
Luke tersenyum lalu menghapus air mata Jenna.
"Jangan menangis, dadaku sesak bila melihatmu menangis. Kau detakku sayang, kau nafasku."
Jenna mengangguk lalu menciumi pipi Luke tanpa henti.
"Sungguh aku rindu sekali."
"Hei, sudah berani cium-cium yaa.."
"Aku sudah dewasa, jadi bebas."
Luke tertawa mendengarnya. Kekasihnya memang sungguh berbeda sekarang. Jenna tumbuh menjadi gadis dewasa yang amat memikat.
"Luke.. Lalu apa yang terjadi dulu? Kenapa wajamu berubah? Maksudku ada yang berubah dari wajahmu."
Luke menghela napasnya.
"Bantu aku duduk ya."
Perlahan Jenna membantu Luke untuk duduk dan bersandar. Jenna menyusun bantal agar Luke nyaman saat duduk.
"Sini, kamu duduk di sini juga denganku." Ucap Luke sambil menepuk ruang kosong di sampingnya. Jenna naik ke atas bangkar dan memposisikan dirinya duduk di sebelah kiri Luke.
"Pertama, aku minta maaf karena aku pengecut." Jenna menggelengkan kepalanya, tanda tidak setuju dengan ucapan Luke jika dirinya itu pengecut.
"Kau bukan pengecut Luke..."
Luke tersenyum dan mengusap pipi Jenna dengan ibu jarinya.
"Aku ini pengecut sayang, aku tidak berani berkata jujur padamu dari dulu. Aku takut jika kau tak menerimaku dengan keadaanku yang benar-benar buruk dulu."
Jenna bingung dengan ucapan Luke.
"Maksud kamu?."
"Waktu kecelakaan itu terjadi, aku berhasil menyelamatkan diri dari dalam pesawat. Maaf aku tak akan menceritakan dengan detail, aku akan menceritakan secara garis besarnya saja. Karena jika di ingat-ingat, aku seperti akan gila."
"Tidak apa.. Kau bisa lanjutkan cerita? Jika tidak, aku tak masalah sayang.."
"Tidak, kau harus tau." Luke melanjutkan ceritanya.
"Aku berhasil keluar dari pesawat yang sudah terjun bebas ke bawah laut. Aku berenang terus naik ke permukaan. Sesaat aku hampir sampai, aku mendengar suara aneh dari bawah sana, ternyata pesawatnya meledak didalam air. Dan kau tau? Baling-balingnya dengan cepat menuju ke arahku lalu menghantam sebagian wajahku. Aku kesakitan, rasanya kepalaku terbelah dua. Dan saat itu juga aku tak sadarkan diri." Jenna benar-benar terluka mendengar apa yang dialami Luke.
"Lalu setelah itu, aku berhasil di temukan. Aku mengambang terbawa ombak. Tim dari daddy berhasil menemukanku saat mereka sedang mencariku dengan helikopter. Aku terombang ambing dilautan. Mereka berhasil mengangkatku, mereka mengira aku tak lagi hidup. Karena kau tau? Wajahku hancur, pelipis kananku robek dan memunculkan tulang tengkoraku. Hidungku patah dan bibirku sobek. Separuh wajahku benar-benar berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenna will you?
Romance(End✔️) Tuhan telah merencanakan ini semua. Aku percaya semua tentang kita adalah takdir. Namun ketika takdir tak berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, akankah kita bisa merubahnya?. Entahlah, hanya Tuhan, Jenna, dan Luke yang tahu. "Tunggu aku...