PART 34

2.5K 159 0
                                    

Tiara mengambil beberapa barang untuk di bawanya kuliah hari ini. Kemudian saat akan keluar kamar, ia memandang kalender yang terpasang di dinding kamarnya.

"Hari ini tanggal 15. Tapi kenapa gue ngerasa nggak semangat? Padahal hari ini ulang tahun gue."

Tiara menghela napas. "Lagian juga tiap tahun nggak ada yang istimewa kecuali dari ucapan dari Papa, bang Rafka dan temen-temen. Mama? Mustahil kalo inget ulang tahun gue."

DRTDRTT...

Ponsel gadis itu bergetar, ia pun membukanya.

10:20
Arsen : "Ada raja kaya tapi tak ada di sini. Ra, bareng gue aja ya hari ini wkwk. Nada masih nanti berangkatnya."

10:21
Tiara : "OKE! Sempet-sempetnya ya lo pake pantun segala hahaha. Kebetulan motor gue dipake bang Rafka nggak tau ke mana."

Gadis itu sama sekali tak mengetahui jika Rafka memakai motornya adalah bagian dari rencana mereka. Arsen telah bersekongkol dengan Rafka dan Nada untuk membuat kejutan ulang tahun Tiara sukses.

Tiara turun menuju ruang tamu. Ia mendapati rumahnya begitu sepi hari ini. Pak Haris yang sudah berangkat kerja dari pagi, Rafka yang entah ke mana dengan membawa motornya, dan mbak Asri yang pasti sedang sibuk membereskan rumah. Tiara merasa jika ulang tahunnya kali ini tak berkesan.

"Mungkin pada lupa kalo hari ini gue ulang tahun." gumamnya.

Sepuluh menit kemudian Arsen datang untuk menjemput Tiara. Mereka pun berangkat bersama menuju kampus.

"Ra, lo nggak papa soal ucapan Genta kemarin?" tanya Arsen begitu mereka sampai di parkiran kampus.

Tiara tersenyum tipis. "Sebenernya gue kesel sih Sen. Gue pengen marah ke Genta karena ucapan dia kasar ke gue. Gue juga pengen bales tiap bentakan dia ke gue. Tapi gue sadar kalo itu semua percuma."

Arsen mengernyitkan dahi. "Percuma kenapa?"

"Karena Genta lupa ingatan. Gue pun kalo ada di posisi dia juga bakal ngehindar dari orang-orang yang menurut gue asing."

"Jadi lo bakal tunggu semua ingatan dia kembali?"

Tiara mengangguk. "Gue bakal tunggu Genta kembali kayak dulu. Tapi mungkin gue mau berhenti dan nggak ganggu dia dulu." Tiara menarik napas panjang untuk membuatnya lebih baik. "Gue yakin pasti Genta kaget karena ada cewek aneh yang coba deketin dia, sedangkan dia sendiri nggak tau cewek itu siapa."

"Iya juga sih. Tapi dia nggak perlu sampe semarah itu ke lo Ra."

"Nggak papa Sen. Tiap Genta cuek dan marah, gue anggep itu kayak pertemuan gue sama dia pertama kali. Emang tuh anak kan bawaannya ngeselin. Lagian Sen, kalo bukan karena Genta, gue akan makin lama buat move on dari-"

Ucapan Tiara terhenti seketika. Ia menyadari jika orang yang sedang mereka bicarakan tiba-tiba muncul.

"Genta?" ujar Tiara dengan raut tersenyum. Ia bersikap seolah tak ada masalah apapun diantara mereka. Gadis itu memang pantang menyerah untuk membuat Genta yang dulu kembali.

Genta berada di belakang Arsen namun dengan jarak yang tak begitu dekat, namun laki-laki itu bisa mendengar suara Tiara.

Arsen pun menoleh ke belakang dan melihat sosok Genta yang berdiri diam memandang mereka.

Genta dengan hoodie putihnya berjalan melewati Arsen dan Tiara begitu saja tanpa bertegur sapa, seolah benar-benar orang asing.

*****

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang