Sebelum baca part ini, kalian mungkin bisa dengerin lagu dari Bruno Mars yang berjudul Move On 👆👆
Lagu yang sangat menyentuh, apalagi saat ditinggalkan oleh seseorang. Seperti Tiara misalnya hehe.Happy reading!
*****
Setelah hampir dua jam, akhirnya kelas Tiara selesai. Mereka menunggu sekitar tiga puluh menit lagi untuk mata kuliah berikutnya. Beberapa mahasiswa lain meninggalkan kelas, yang lainnya lebih memilih untuk menunggu di dalam kelas.
"Sen, kita mau ngomong ke Nada kapan? Gue khawatir sama dia."
Arsen yang saat itu sedang mengetik tugas di laptopnya mendadak berhenti, ia menoleh ke Tiara yang ada di sampingnya."Nanti Ra. Gue udah tanya Nada, kebetulan kelas dia selesai barengan sama kelas kita."
Tiara mengangguk, kemudian ia mengamati beberapa mahasiswa yang sibuk dengan tugas makalah dari Bu Heni, termasuk Arsen. Ia mendapati Genta yang malah tidur dengan memakai earphone di telinganya. Tiara berinisiatif untuk menanyakan terkait tugas mereka, ia menghampiri laki-laki yang duduk tak jauh darinya itu.
"Ta, lo bawa flashdisk?" tanyanya setelah ia dengan berani melepas satu earphone dari telinga Genta dan membuatnya sedikit terkejut.
Genta membernarkan posisi duduknya, "Bagian yang kurang udah gue selesein, lo tinggal buat cover sama edit latar belakang lagi." balasnya dengan memberi Tiara flashdisk miliknya yang berisi tugas kelompok.
Tanpa berlama-lama, Tiara kembali ke tempat duduknya dan mengambil laptop. Alih-alih duduk di tempatnya, ia kembali ke tempat Genta dan memilih duduk di sampingnya laki-laki itu.
"Segitu nggak percayanya lo sama temen satu kelompok ya? Sampe-sampe hampir semua bagian selain isi pembahasan lo kerjain, dan gue kebagian ngedit."Mendengar itu, Genta berdehem pelan. Ucapan Tiara padanya memang benar. Ia sulit untuk percaya dengan siapapun, termasuk pada teman satu kelompok yang tergolong pintar sekalipun seperti Tiara. "Untung aja bagian terpentingnya gue ikutan ngerjain." gumam gadis itu pelan dengan menatap layar laptopnya yang masih loading.
Tak ingin membahas hal itu lebih, Genta berusaha mengalihkan pembicaraan. "Ya terus ngapain lo duduk di sini?" tanyanya dengan memasang kembali earphone yang tadi sempat dilepas Tiara.
Tiara hanya diam dan menunjuk kursinya sendiri yang saat ini ditempati Dimas, komtingnya yang satu kelompok dengan Arsen. Genta pun juga melihat itu, beberapa mahasiswa lain juga duduk berdua untuk mengerjakan tugas tersebut.
Tiara mengambil satu earphone dari telinga Genta lagi dan memasangnya di telinganya sendiri.
Genta yang sedikit tak nyaman itu membuka mulutnya dan hendak mengatakan sesuatu namun tak jadi karena Tiara menoleh ke arahnya dan mengatakan, "Gue nggak bawa earphone."
Genta pun lebih memilih diam, ia terlihat cuek dengan sikap Tiara yang membuatnya berbagi earphone. Ia malas jika harus bicara panjang lebar untuk hal sepele seperti berbagi earphone.
Genta memutar lagu di playlist musiknya. Begitu intro lagu diputar dan mereka mendengarkan liriknya, Tiara menyadari akan satu hal. Lagu yang diputar Genta saat ini adalah lagu yang sering ia dengarkan juga.
How do I end up in the same old place
Faced again with the same mistakes
So stubborn, thinking I know what is right
But life proves me wrong every time
Tiara menoleh ke arah Genta yang saat ini meletakkan kepalanya di atas meja dengan posisi kedua tangan terlipat sebagai bantalnya dan menghadap ke arah Tiara. Laki-laki itu memejamkan matanya, seakan menikmati lagu tersebut. Genta benar-benar tampan saat ini, bahkan ketika memejamkan mata dan tak melakukan hal apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/216106880-288-k744879.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON
Novela JuvenilSebuah kisah patah hati dari seorang gadis yang pernah ditinggalkan oleh seseorang. Ditinggalkan tanpa alasan dan bersembunyi di balik kalimat 'kita putus baik-baik' adalah hal yang paling tak diduga olehnya. Berusaha untuk move on, ia dihadapkan ke...