Tiara bersiap untuk acara hari ini dengan memakai dress putih selutut dan riasan tipis di wajahnya. Malam ini ia akan ikut bersama Rafka dan Papanya untuk menuju rumah Zelda. Mereka akan membicarakan mengenai pernikahan Rafka. Tak disangka, ternyata Rafka dan Zelda memilih untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius dan memutuskan untuk segera menikah serta memutuskan untuk segera menikah dan meninggalkan status jomblo mereka masing-masing.
Tiara segera turun untuk menemui Pak Haris dan Rafka yang telah menunggunya di ruang tamu.
"Ayo Om, Fheyla udah siap." ajak Rafka. Mereka langsung menuju mobil dan melaju ke rumah Zelda.
"Ara? Kok tumben kamu diem?"
Seakan tak mendengar pertanyaan Papanya, Tiara terdiam dan malah sibuk dengan ponselnya. Ia seolah menunggu suatu kabar ataupun pesan masuk. Tatapannya tak beralih sedikitpun dari layar ponsel.
"Fhey?! Ditanya Om Haris tuh."
Tiara yang duduk di belakang langsung tersadar jika dua orang pria di depannya sedang bertanya padanya. "Ah iya kenapa Pa?"
"Kamu itu kenapa? Kok diem aja? Lagi sakit? Apa ada masalah?" tanya Pak Haris bertubi-tubi.
Tiara memaksakan senyumnya dan menggeleng pelan. Ia tak ingin Pak Haris dan Rafka menjadi khawatir padanya.
"Nggak kok Pa. Ara agak capek aja."
*****
Sesampainya di rumah Zelda, mereka langsung disambut oleh pemilik rumah yang terdiri dari Zelda, adiknya dan kedua orang tuanya.
"Selamat malam keluarga Rafka, akhirnya bisa ketemu calon besan." sapa Pak Yahya dengan mengulurkan tangannya.
Pak Haris pun membalas uluran tangan itu dan mereka berjabat dengan tersenyum masing-masing.
"Iya saya juga senang bisa bertemu keluarga nak Zelda. Kenalkan, ini adeknya Rafka, namanya Tiara."
Tiara tersenyum ke arah kedua orang tua Zelda, namun setelah itu pandangan Tiara tertuju pada seorang laki-laki berwajah tak asing yang berdiri di samping Zelda.
"Dimas?" ucapnya terheran.
"Ara? Lo-" balas Dimas tak kalah heran.
"Loh kalian saling kenal?" tanya Pak Haris.
"Iya Pa. Kebetulan Dimas ini temen kuliah Ara."
"Iya Om, kita satu kelas." tambah Dimas.
"Bagus kalo gitu. Kalian bisa jadi saudara." ujar Pak Yahya, Papa dari Zelda dan Dimas.
"Wah iya, kebetulan sekali kalian ternyata saling kenal." tambah Pak Haris.
Mereka masuk dan mulai berbincang mengenai pernikahan Rafka dan Zelda. Setelah pembicaraan yang panjang, keluarga Zelda mengajak keluarga Rafka untuk makan malam. Mereka pun begitu menikmati malam itu. Terutama Rafka dan Zelda yang begitu senang akan segera datangnya hari pernikahan mereka.
"Pa, Dimas udah selesai makan. Dimas keluar bentar sama Ara ya, mau ngomongin tentang kuliah."
Pak Yahya mengangguk, "Iya Dim. Kalian kan calon saudara, jadi harus akrab."
Mata Tiara sedikit melotot ke arah Dimas, ia seakan bertanya kenapa tiba-tiba laki-laki itu ingin bicara padanya. Namun Dimas tersenyum tipis dan mengangguk. Seakan mengerti kode dari Dimas, akhirnya Tiara berjalan mengikuti Dimas.
Mereka keluar dan menuju teras rumah Dimas yang terbilang cukup luas. Di samping teras itu, terdapat sebuah taman kecil dengan kolam ikan. Mereka duduk di bangku yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON
Teen FictionSebuah kisah patah hati dari seorang gadis yang pernah ditinggalkan oleh seseorang. Ditinggalkan tanpa alasan dan bersembunyi di balik kalimat 'kita putus baik-baik' adalah hal yang paling tak diduga olehnya. Berusaha untuk move on, ia dihadapkan ke...