PART 8

3.5K 169 4
                                    

"Setia sama susah move on itu beda tipis. Hatimu aja yang nggak bisa menerima kalau dia udah bahagia dengan yang lain."

*****

"Eh, udah dateng adik-adik maniskuuu." sambut Rafka ramah seperti biasanya ketika Tiara dan dua temannya mendudukan diri di sofa ruang tamu.

Perasaan Tiara benar-benar kacau. Gadis itu memasang raut datar seperti biasanya jika mood nya sedang buruk. Namun sebenarnya ia sangat ingin marah. Ia tahu jika tak seharusnya marah pada Jefra. Untuk apa? Mereka siapa? Sudah tak ada hubungan lagi bukan? Beginilah jika sudah sayang, jadi mantan pun perasaan dan kenangan masih membekas.

"Hai bang Rafka." sapa Nada. Rafka balas tersenyum padanya.

Rafka membuka bungkusan yang diberikan oleh Tiara. Ia mengecek makanan dan minumannya.

"Ini udah pedes kayak biasanya kan Fhey?" tanya Rafka.

Tiara masih terdiam, tangannya sibuk memainkan tisu yang ia sobek-sobek menjadi potongan-potongan kecil. Entah apa tujuannya.

Arsen menyenggol lengan Tiara agar gadis itu menjawab pertanyaan abangnya.

Sadar akan hal itu, Tiara akhirnya menjawab. "Hm."

Merasa adik sepupunya bersikap aneh, ia mulai memberi kode pada Nada dan Arsen untuk bertanya kenapa Tiara bersikap seperti itu. "Kenapa dia?" tanya Rafka tanpa bersuara pada Arsen dan Nada

"Ketemu mantan." ucap Nada tak bersuara juga. Ia tahu jika Tiara sedang sensitif saat ini.

Rafka mengangguk pelan seakan paham situasi ini. Nada dan Arsen berharap jika Rafka tak menanyakan hal lebih mengenai pertemuan tak di sengaja nya tadi.

"Oh, jadi gini wajah-wajah baru ketemu mantan?"

"Bang Raf-" ucap Arsen dengan intonasi sedikit meninggi untuk menegur Rafka. Ia tak ingin Tiara mendadak lebih sedih lagi.

Tiara menghentikkan aktivitasnya merobek tisu. Ia beralih menatap Rafka dengan raut yang masih datar. "Dunia sempit ya bang."

"Tadi itu siapa sih Ra? Lo kenal ceweknya?" tanya Nada tiba-tiba. Ia sudah tak tahan ingin menanyakan hal ini sedari tadi. Ia menunggu momen yang pas agar Tiara bisa berpikir jernih terlebih dulu.

Mendengar itu, Rafka mendudukkan dirinya di sofa yang tak jauh dari mereka. Ia menunda makan siangnya demi mendengarkan keluhan adik sepupunya itu.

Tiara menghela napas, ia menyenderkan tubuhnya di sofa untuk melemaskan otot-otot nya. "Kenapa harus Ghea sih?" ucapnya tiba-tiba.

Rafka mengernyitkan dahi mendengar nama itu. Nama yang tak asing baginya.

"Loh Jefra jalan sama Ghea? Dan kalian nggak sengaja ketemu?" tanyanya memastikan dengan memandang bergantian ketiga anak yang masih berseragam SMA itu.

Arsen dan Nada mengangguk pelan. Sedangkan Tiara terdiam dengan tatapan kosong. Ia seakan tak bisa berkata-kata lagi.

Rafka berdecak pelan. "Ck, kacau Fhey."

Sikap Rafka dan Tiara makin membuat Arsen dan Nada bingung dan penasaran. Sebenarnya siapa gadis itu? Kenapa Tiara dan Rafka seolah begitu tak terima dengan Jefra yang bersama gadis bernama 'Ghea.'

"Ada yang bisa jelasin cewek tadi itu siapa?" tanya Arsen tiba-tiba. Ia juga penasaran mengenai sosok gadis yang bersama Jefra tadi.

Rafka menghela napas, ia menatap Tiara sejenak, kemudian gadis itu mengangguk pelan, sebagai kode agar Rafka memberi tahu kedua temannya siapa gadis itu sebenarnya.

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang