PART 27

2.3K 134 0
                                    

"Cokelat. Katanya bisa bikin bahagia. Kayak gue yang..." ucapnya menggantung dengan menyodorkan sebuah cokelat berukuran sedang untuk Tiara.

"Yang apa?"

"Yang lagi usahain lo buat bahagia."

Mendengar kalimat manis Genta, Tiara tersenyum. Kalimat manis Genta tak terlalu gombal seperti yang biasa Jefra lakukan, namun mampu membuat Tiara tersenyum seketika.

"Gue tau kapan ulang tahun lo Ra. Dan gue janji bakal dateng ke rumah lo saat hari itu tiba."

Tiara sedikit terkejut mendengar itu, "Oh ya? Emang kapan? Lo tau dari mana?" tanyanya penasaran.

"Rahasia." jawabnya singkat. Satu kata Genta mampu menjawab dua pertanyaan sekaligus dari Tiara mengenai ulang tahunnya.

*****

DRTDRTT...

Tiara membuka ponselnya untuk mengecek siapa yang mengirim pesan selarut ini.

22:15
Genta : "Ra, besok gue jemput lo. Gue nggak nerima penolakan."

Tiara tak langsung membalasnya. Ia malah memandangi layar ponselnya dengan pikiran yang entah kemana.

"Kalo lo memperlakukan gue gini terus, lama-lama gue bisa suka sama lo Ta." gumamnya.

22:20
Tiara : "Okey."

Tiara meletakkan ponselnya dan mematikan lampu. Ia siap untuk menuju alam mimpi. Namun ada satu hal yang terlintas di benaknya.

"Apa gue bener-bener udah move on dari Jefra?"

"Kenapa waktu Farel nembak, gue ngerasa nggak nyaman? Sedangkan sama Genta gue bisa senyaman itu."

Tiara berpindah posisi dan sekarang menghadap ke kanan. "Apa gue berhasil move on karena Genta? Kenapa semua ucapan cowok itu masuk akal buat gue?"

Tiara terdiam, ia memikirkan lagi kata-katanya. "Haish, cinta emang bikin pusing!"

Merasa kesal dengan kisah cintanya sendiri, Tiara enggan memikirkannya lebih jauh lagi. Ia memutuskan untuk menutup mata dan menuju ke alam mimpi.
.
.
.
Pukul 08:35

Tiara terus melihat jam di tangannya. Ia mondar-mandir di ruang tamu menunggu Genta. Tak biasanya laki-laki itu datang terlambat. Bahkan kemarin saja Genta sudah menunggunya sekitar lima belas menit, namun Tiara sendiri yang terlambat bangun. Sekarang malah ia yang dibuat menunggu.

Beberapa kali Tiara mencoba menelepon Genta, namun hanya terdengar nada panggil, tampaknya laki-laki itu tak menjawabnya.

Lima menit berlalu, Genta masih tak datang. Tiara semakin gelisah dan khawatir. Ia takut terjadi sesuatu hal yang buruk pada Genta.

"Loh, masih belum berangkat?" tanya mbak Asri.

"Nunggu temen mbak." jawab Tiara singkat tanpa menoleh sekalipun. Ia tetap sibuk dengan ponselnya, berusaha menghubungi Genta..

Sesaat kemudian ia mendengar suara motor berhenti di depannya. Tiara langsung membawa tasnya dan keluar.

"Ta, kok lo lama-"

Ucapan Tiara berhenti melihat seorang laki-laki di depan rumahnya.

"Arsen? Lo ngapain ke sini?"

Arsen mematikan mesin motornya. "Lah, orang biasanya gue lewat rumah lo kan kalo mau ke kampus. Lagian gue nggak sengaja liat motor lo masih di rumah, jadi ya gue berhenti, kalik aja lo mau nebeng."

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang