Langit yang cerah seakan mendukung suasana hati Tiara hari ini. Ia sedang berada di mobil bersama Rafka dan mbak Asri untuk menuju supermarket. Mereka berencana untuk membeli bahan-bahan yang akan digunakan mbak Asri untuk memasak.
"Bang, kak Zelda suka pedes nggak?" tanya Tiara sembari memainkan ponselnya.
Rafka menggeleng pelan, "Nggak. Pernah sekali makan pedes sama gue, wajahnya langsung panas terus katanya telinganya panas, hahaha! Lucu banget." sahutnya diiringi suara tawa lantaran mengingat momen ketika bersama Zelda.
"Yah...padahal hari ini orang-orang yang dateng bakal suka pedes."
Rafka menoleh sekilas ke arah adik sepupunya yang duduk di sampingnya. "Eh Fhey, Arsen sama Nada mah suka pedes. Lah Genta emang suka?"
Tiara tersenyum canggung, "Nggak tau sih bang hehehe."
"Kalo sampe Genta suka pedes, abang doain kalian jodoh!"
"Abang ihh!"
Rafka tersenyum sembari mengacak pelan rambut di ujung kepala Tiara. Ia suka melakukan hal itu pada Tiara dan gadis itu tak pernah protes karena memang sudah biasa.
Mbak Asri yang sedari tadi diam duduk di belakang akhirnya membuka suara. "Mas Rafka, gimana kalo nanti masakannya saya buat pisah. Jadi ada yang pedes sama nggak pedes, biar tamunya bisa milih sendiri."
Rafka mengangguk menyetujui hal itu. "Boleh mbak."
Sesampainya di supermarket mereka langsung mengambil troli dan memburu bahan makanan yang diperlukan.
"Bang, gue ke sana dulu ya. Mau lihat-lihat buah." pamit Tiara dan kemudian disetujui oleh anggukan Rafka. Mereka berpisah, Tiara menuju rak-rak buah, sedangkan Rafka bersama mbak Asri memilih bahan-bahan makanan.
Tiara mengambil keranjang dan mulai memilih beberapa buah seperti jeruk, apel, dan yang lainnya. Saking fokusnya, ia tak melihat orang disampingnya dan akhirnya tak sengaja menabraknya.
BRUKK!!
Keranjang seorang gadis di sampingnya terjatuh karena Tiara tak sengaja menabrak gadis itu. Tersadar itu adalah kesalahannya, ia langsung berjongkok dan membantu gadis itu untuk mengambil beberapa belanjaan yang terjatuh.
"Maaf, gue nggak-"
DEG!
Ucapan Tiara terhenti begitu tahu siapa gadis yang sedang berjongkok dihadapannya.
"Ara?" ucap Ghea.
Seketika Tiara berdiri dan rautnya mendadak berubah. Gadis itu secara terang-terangan menampakkan ketidak-nyamanannya ketika bertemu Ghea. Ia mendadak membalikkan badan dan berniat pergi, namun dengan cepat Ghea menarik tangannya. Gadis itu berjalan menuju hadapan Tiara hingga membuat mereka saling berhadapan saat ini.
"Ra, tunggu. Mumpung kita ketemu, gue mau ngomong jujur ke lo." ucapnya.
Tiara masih terdiam, ia menunggu perkataan selanjutnya dari Ghea.
"Gue sebelumnya minta maaf sama lo. Gue tau kalo sikap gue salah, dan mungkin udah keterlaluan. Nggak seharusnya gue lakuin itu ke lo dulu. Gue udah jahat banget sama lo Ra."Tiara mengernyitkan dahi, "Maaf untuk apa?"
Ghea menarik napas, ia mengumpulkan keberanian untuk mengatakan hal ini pada Tiara.
"Setahun yang lalu, gue tau kalo lo pacar Jefra. Gue tau karena sempet nge-stalk instagram lo. Saat itu juga, gue sedih banget karena ternyata pacar Jefra adalah lo. Gue temenan sama Jefra dari SD, sejak saat itu juga gue udah suka sama dia. Tapi begitu tau kalo lo pacarnya dia, hati gue hancur. Apalagi Jefra sering minta saran ke gue gimana cara deketin cewek, bahkan sampe nembak lo. Gue..." ucapan Ghea menggantung. Ia menghela napas sejenak.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON
Ficção AdolescenteSebuah kisah patah hati dari seorang gadis yang pernah ditinggalkan oleh seseorang. Ditinggalkan tanpa alasan dan bersembunyi di balik kalimat 'kita putus baik-baik' adalah hal yang paling tak diduga olehnya. Berusaha untuk move on, ia dihadapkan ke...