PART 33

2.4K 142 0
                                    

Pukul 19:05

Genta memandangi tangannya sendiri. Ia merasa aneh dengan sikapnya tadi siang di kelas.

"Gue? Belain Ara?" gumamnya sendiri seakan percaya dengan perbuatannya tadi.

Flashback on

Genta awalnya tak peduli dengan perdebatan antara Novi dan Tiara, ia juga tak tahu pasti apa yang mereka debatkan. Namun semakin ia mendengarnya, entah kenapa Genta merasa emosi sendiri. Bahkan ia tak tahu penyebabnya.

"Oh ya, gue denger dari Ghea, katanya orang tua lo pisah ya? Karena kecelakaan. Kasian ya lo, udah nggak dapet kasih sayang lengkap dari orang tua, eh kisah cinta lo juga buruk."

Deg!

Genta terkaget sendiri mendengar ucapan Novi yang mengatakan jika orang tua Tiara telah bercerai. Apalagi gadis tak tahu diri itu juga meremehkan seakan hidup Tiara tak beruntung.

Genta berdiri dan mengepalkan tangannya, namun ia masih berdiri di posisinya. Laki-laki itu tak sadar apa yang membuatnya ingin menghampiri mereka dan menghentikkan hinaan Novi pada Tiara.

Namun semakin lama, ucapan Novi semakin menjadi. Saat Genta mulai melangkahkan kaki, ia berhenti sejenak.

"Kenapa? Marah?! Sorry ya, meskipun broken home tapi setidaknya gue masih punya sopan santun. Nggak kayak lo yang katanya di didik orang tua lengkap tapi kelakuan dan ucapan lo sekasar ini!" ujar Tiara dengan menekankan tiap kata yang diucapkannya.

Tak ia sangka jika Tiara mampu membalas ucapan Novi tanpa berteriak sekalipun. Namun Genta tahu jika ucapan Tiara pasti akan membuat Novi semakin emosi.

Menyadari akan hal itu, Genta dengan cepat berjalan menghampiri mereka dan disaat yang tepat...

"APA LO BILANG?!" Novi terpancing emosi dengan perkataan Tiara.

Genta menghentikkan aksi Novi yang akan menampar Tiara. Sungguh momen yang tepat.

Flashback off

Genta masih tak habis pikir dengan sikapnya sendiri. Jujur ia merasa kesal saat mendengar ucapan Novi yang kasar pada Tiara. Ia kesal tanpa alasan yang jelas. Saat itu, Genta hanya merasa perlu membela Tiara, dan tak ada hal lain yang ia pikirkan.

"Apa iya gue pernah deket sama Ara? Tapi kenapa-"

Tok..tok..tok..

"Kak, disuruh Mama makan sekarang."

Genta yang sedikit tersentak pun seketika menghentikkan ucapannya sendiri. Ia tak ingin Luna mendengar hasil pemikirannya tadi.

*****

Keesokan harinya...

Tiara memasuki kelasnya dan langsung menduduki kursi yang biasa Genta duduki. Para mahasiswa pun datang seperti biasanya. Gadis itu melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 08:50.

"Apa dia telat?" gumamnya sendiri dengan memperhatikan tiap mahasiswa yang masuk.

Arsen yang baru datang langsung mendekat ke arah Tiara. "Tumben Ra, lo duduk di-"

"Sen, gue lagi usaha." potong Tiara cepat. Saat itu juga Genta datang dan menuju kursi di samping Tiara.

Sadar akan kehadiran Genta, Arsen paham dengan maksud kata usaha dari Tiara.

"Bagus Ra! Lo duduk di sini aja ya, gue bosen juga tiap hari sama lo." sindir Arsen dengan melirik Genta. Ia bermaksud untuk membiarkan Tiara duduk bersama Genta. Kemudian ia pergi dan mencari tempat duduk lain dan kebetulan ada kursi kosong di samping Dimas. Ia pun mendudukkan diri di sana.

MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang