00.22

7K 739 37
                                    

Ada satu kenangan di masa lalu saat Rendi masih berusia 7 tahun dan si kembar baru masuk 4 tahun. Siang itu selesai mengerjakan PR dan makan siang, Rendi yang baru masuk SD lari ke arah Bunda yang lagi bikinin si kembar susu.

"Bunda! Gigi kakak pindah-pindah!"

Dharma ketawa terus jongkok biar tingginya sama kayak anaknya, "Mana yang pindah-pindah?"

"Nih!"

Rendi buka mulutnya terus lidahnya dia pake dorong salah satu gigi depannya. Dharma senyum lebar terus nyubit pipi anaknya gemes, "Ya ampun, udah besar nih kakak. Gigi susunya udah goyang. Nanti abis adek bobok kiya telepon Ayah ya."

Rendi ngangguk semangat, "Iya Bunda!"

"Sekarang temenin abang sama adek main dulu ya kak."

Rendi ngangguk terus lari ninggalin Dharma yang masih senyum lebar, "Duh udah harus cabut gigi susu aja si kakak."

.

.

.

"Ayah!!"

"Loh kakak? Bun kok kakak gak tidur siang?"

Dharma ketawa liat muka bingung Johnny, "Kakak mau pamer nih Yah."

"Mau pamer apa?"

Dharma nyentuh pundak anaknya, "Ayo, dikasih liat ke Ayah."

Rendi senyum lebar terus liatin layar ponsel Bundanya, "Ayah liat yaa~"

"Ya ampun! Goyang giginya? Beneran itu Bun?"

Rendi ketawa liat muka semangat Ayahnya. Dharma nganggukin kepalanya, "Iya, barusan aja. Ayah bisa bikin janji ke dokter gigi buat besok?"

"Bisa, besok sekalian aja pas kakak pulang sekolah kita kesana."

"Loh Ayah juga ikut?"

"Iya dong! Kan giginya kakak bakalan di cabut."

Rendi yang denger itu bingung, "Dicabut?"

"Iya. Nanti kakak jadi ompong."

Rendi nutup mulutnya, "Gak mau!"

"Nahloh kakak~ gak punya gigi~"

"Gak mau! Bunda~"

Dharma melototin suaminya yang udah ketawa ngakak gara-gara bikin anaknya nangis.

"Iseng banget sama anak sendiri!"

"Lucu Bun! Duh sakit nih perutku gara-gara ketawa."

Dharma gelengin kepalanya sambil nepuk pundak Rendi lembut biar anaknya berenti nangis.

Johnny yang liat itu jadi gak tega juga, "Yaudah nanti aku bikinin janji sama dokternya. Jangan lupa istirahat Bun."

"Iya, pulangnya hati-hati."

"Oke komandan."

.

.

.

"Kakak kenapa? Unda, kakak?"

Dharma senyum kecil ke anak kembarnya yang liatin kakaknya penasaran. Rendi nyembunyiin badannya di dalem selimut besar yang dia taruh di atas sofa ruang keluarga pas denger suara mobil Johnny dateng.

"Dinakalin Ayah tadi."

"Heung?"

Chandra melotot sambil naruh dua tangannya di pinggang. Jeno yang liat kembarannya begitu jadi ikutan.

"Ayah pulang~"

"Ayah!!"

Johnny kaget pas liat anak kembarnya yang liatin dia pake mata melotot sambil berkacak pinggang di depan sofa besar ruang tengah.

"Hai jagoan, kakak mana?"

"Jangan cali kakak!"

Johnny ketawa liat anak bungsunya manyunin bibirnya, "Emang kenapa?"

"Ayah nakal!"

Johnny gelengin kepalanya, "Ayah gak nakal kok."

"Nakal! Tadi katanya gigi kakak bakalan ilang!!"

Johnny ketawa pas denger suara Rendi dari balik selimut tebel diatas sofa. Dia liatin Dharma yang cuma ketawa dideket tangga sambil liatin dia sama anak-anaknya.

Jeno yang liat Ayahnya ketawa maju terus mukul paha Ayahnya. Johnny makin ketawa, beda sama si kembar yang panik.

"Adek! Ayah gak sakit kalo dipukul! Lindungin kakak!!"

Chandra ngangguk terus lari buat meluk Rendi yang masih bungkus dirinya pake selimut.

"Kakak ini adek. Kakak dengel?"

"Denger~ Ayah udah pergi?"

"Beluuum~ mathih di usilin abang. "

Chandra meluk kakaknya erat. Gak lama kepala Rendi keluar dari selimut, "Duh engap, gak bisa nafas."

Chandra yang liat itu panik, apalagi sekarang Jeno masih guling-gulingan bareng Ayah mereka.

"Kakak mathuk lagi!! Abang mathih pelang thama Ayah!!"

"Ih ih adek jangan dorong-dorong!"

"Mathuk kakak! Kakak nih nakal!!"

Dharma ketawa liat kelakuan anak-anak sama suaminya. Di karpet ada Johnny sama Jeno yang gelindingan, lagi perang ceritanya. Diatas sofa ada Rendi sama Chandra yang tadinya Chandra mau linduin Rendi malah jadi berantem.

Dharma nepuk tangannya keras, "Oke boys, siapa yang mau puding mangga?"

"ADEK!!!!"

"ABANG! ABANG JUGAA!!"

"KAKAK JUGA MAU!!"

"Ayo ke dapur terus biarin Ayah mandi. Nanti kita main lagi, oke?"

"OKKAY!"

"YEAY PUDING!!!"

********
Belum selesai, nanti lagi😂

Trio YudistiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang