Ngobrol sama kamu tuh kek halu yang jadi nyata.
- Arabella Tilawan Adaraska.
[ ngobrol ]
Grup : Geng Santuy!
Cherry Alamdya :
P.
P.
Woi anjim!
Tau gak?!Bintang Sindara :
Engga tuh, emang ada apaan?Cherry Alamdya :
GUE DAPET NOMER COGAN!Arabella Tilawan Adaraska :
Ohh ini yang lo mau omongin pas di angkot?Cherry Alamdya :
Iya hehe, soalnya gue malu mau cerita banyak orang.Bintang Sindara :
Mau! Tapi gue takut diamuk brian:( brian gue galak.Arabella Tilawan Adaraska :
Justru enak! lo punya cowok gak ada bersyukurnya!Cherry Alamdya :
Au tuh bin, gue mau tidur duluan ya!Bintang Sindara :
Good night🌚.Arabella Tilawan Adaraska :
Emot lo! Ambigu anjir hahaha.5.32
Bella bangun dan beranjak dari tempat tidur mengambil handuk, ia berjalan kekamar mandi dengan keadaan masih ngantuk.Selesai mandi dan solat, ia merias wajahnya super natural dan rambut yang hanya kuncir kuda. Ia pun keluar dari kamarnya untuk bersiap makan.
"Pagi Mah, Pah" sapa Bella.
"Pagi anak Mamah" ucap Sherly—Mamahnya membalas sapaan Bella dan mengecup kening Bella singkat.
Setelah makan, Bella memakai sneakers-nya dan berangkat bareng dengan Tio—Papahnya menggunakan motor bedua. Menghirup udara pagi katanya.
Sampai disekolah Bella pamit dan mencium punggung tangan Tio dan langsung menuju kelas.
Diperjalanan Bella menuju kelas, ia melihat cowok yang sekelompok dengannya, dan itu adalah cowok ganteng yang beruntung masuk kelompoknya. Sesegera mungkin ia mengendap-endap ke belakang cowok itu dan mengikuti sampai ke kelasnya.
Dan ternyata cowok itu masuk ke kelas yang tak jauh dari kelasnya, Bella heran sudah 2 bulan ia di kelas 8 baru sadar didekat kelasnya ada cowok ganteng itu. Bella bertemu saat perjumsa saja, sudah.
"Asalamualaikum. Loh, kok gak ada orang? Lah iya gue ke pagian!" monolog Bella saat memasuki kelas dan menatap jam dinding.
Bella duduk ditempatnya yang sering diduduki ia dan ceri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Love [Hiatus]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Cerita ini, menceritakan seorang perempuan yang mengejar orang yang ia cinta dengan segala rintangan yang dihadapinya, yang ia kira lelaki itu membencinya karena sudah menyatakan perasaanya duluan. Namun takdir berkat...