08.06
Reina yang sangat amat nyenyak menarik selimutnya hingga menutupi kepala. Badannya nyeri karena kejadian kemarin."bangun woi bangun, udah siang" ucap fara membangunkan reina yang masih bergelung.
"apaan sih lo kak, gue ngantuk tau gak!" sentak reina galak.
"buset galak" celetuk fara kaget, ia berjalan mendekati kasur dan duduk dipinggirannya.
Fara menarik selimut yang dipakai reina lalu menindihnya "kak, a-aduh ih apaan sih! Berat tau!" kesal reina berusaha menyingkirkan tubuh fara dari atas tubuhnya.
"mangkanya ayo bangun, temenin gue!"
Reina mendengus lalu mengubah posisinya menjadi duduk "nemenin kemana sih?!"
"temenin gue ke kantor terus kita jalan ke taman kota yang baru dibuka" ucap fara memberi tau, dan ia mengingat ada taman yang baru dibuka disekitar jakarta.
"ih tapi kak, ini masih pagi!"
"ini siang rein, udah jam 8!"
"pagi!"
"siang!"
"pagi kak!"
"siang reina!"
"TERSERAH!" sentak reina lalu beranjak dan menuju kamar mandi.
"HAHAHAHA" tawa fara terdengar keras karena berhasil membangunkan adiknya.
Setelah siap, reina keluar kamar dan segera memanggil fara.
"KAK FARA YUHUU, GUE UDAH SIAP NIHH!"
"iyee bentarr!" teriak fara keras dari kamarnya.
Kini, mereka sudah berada dimobil fara. Reina mengajak fiona dan juga kiky untuk ikut bersamanya.
"ceritain dong tentang camp kemarin!" pinta fiona. Grace kini tak ikut bersama mereka, grace berkata ada urusan jadi tak bisa ikut.
"gak seru, takut, gelap, serem" jawab reina singkat, membuat ketiganya mengerutkan kening.
"apaan sih lo?"
"malam itu."
Tangan reina ditarik paksa oleh seseorang, ia dibekap dengan kain yang sudah dioleskan obat tidur. Reina tidak bernafas sama sekali saat dibekap, jadi ia tak terpengaruh obat itu.
Reina berpura-pura tidur agar ia bisa melihat pelakunya, yang ia tau badan orang ini mungil, dan yang jelas seorang perempuan.
"lo harus mati disini" gumam orang itu lalu mendorong reina memasuki jurang.
Reina terjatuh hingga berputar-putar, kepalanya pusing karena menghantam sesuatu. Saat ia berhenti dan sudah mencapai jurang itu kepalanya makin tak karuan, jadi lah ia pingsan.
Sebelum kesadarannya hilang semua, reina merasa ada yang turun ke jurang dengan hati-hati.
"lo siapa!" teriak reina dengan sisa tenaganya.
"gausah berisik tau lo?" bisik orang itu tepat di depan telinga reina, membuat reina meneguk salivanya kasar. Ia takut karena ini sudah malam dan tubuhnya serasa sangat sakit.
Orang itu mengikatkan sesuatu dikakinya, kaki reina sudah berusaha menghindar dan berusaha bangkit. Tapi orang itu menonjok pipi reina membuat kesadarannya benar-benar hilang.
Setelah selesai mengikat, ia menunggu hampir 30 menit. Tapi ia mendengar suara alvin yang berteriak memanggil reina, tanpa bicara ia langsung berlari mencari tempat persembunyian. Tanpa sadar gelangnya menyangkut disalah satu ranting membuat ia menarik tangannya, tapi tidak dengan gelangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Love [Hiatus]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Cerita ini, menceritakan seorang perempuan yang mengejar orang yang ia cinta dengan segala rintangan yang dihadapinya, yang ia kira lelaki itu membencinya karena sudah menyatakan perasaanya duluan. Namun takdir berkat...