Dalam waktu dekat ini UAS akan segera dilaksanakan, itu berarti minggu minggu kedepan angkatan Reina lulus dari sekolahnya.
Dan alvin akan segera pindah ke bandung ikut dengan papahnya.
Sebenarnya alvin hingga merengek pada ardhi kalo ia kekeuh tetap disini, mengingat grace yang juga ngekost. Pikirannya langsung menyimpulkan akan ikut ngekost dengan grace, namun permintaannya ditolak mentah-mentah oleh ardhi.
"woi bro, tumben gak semangat" ucap reihan menyenggol pelan tubuh alvin yang sangat tak bertenaga sekarang.
"bokap nyuruh pindah ke bandung" ujar alvin lesuh, ia sama sekali tak menatap reihan yang berada disampingnya.
>>><<<
"bentar lagi UAS, lo mau masuk SMA mana?" tanya reina pada ketiga manusia di depannya.
Mereka sedang makan dikantin mengingat ini masih jam istirahat.
"gue sih masuk Davirasta aja" jawab fiona membuat reina menoleh ke hadapnya.
"ikuttttttttt" rengek semuanya sambil memasang mimik wajah melasnya.
"ikut aja semua ikutt!" gumam fiona ngegas.
"eh, gue mau diajak makan malem sama keluarganya reihan" curhat kiky pada semua.
"widih udah mau ketemu camer" sahut grace menggoda kiky yang semakin bersemu.
"pala lo camer" umpat reina membuat kiky menoleh.
"yeuh iri bilang jomblo!"
Mereka tertawa sedangkan reina memutar bola matanya malas, ia mengedarkan pandangannya. Menemukan sosok yang sedang ia jalani dipase move on.
Terduduk lesuh dan tak berselera makan, alvin kini hanya menatap kosong pada makanannya.
"kemaren alvin ribut sama papahnya" celetuk grace membuat reina tersadar.
Ia mengerutkan alisnya "ribut? Ribut kenapa?" tanya reina.
"alvin gak mau ikut pindah, malah usul buat ikut ngekost sama gue. Alhasil dia dimarahin sama papahnya" jawab grace membuat reina mengangguk.
"mesen apa nih?" tanya fiona bangkit dari tempatnya.
"mie ayam, sama es teh satu" jawab reina, dibalas anggukan oleh fiona.
Fiona melirik keduanya yang sedang asik bermain ponsel "lo berdua apa?" tanyanya santai.
Grace melirik sekilas "samain aja" jawabnya, dan diangguki kiky.
Tak lama Fiona kembali tanpa membawa apapun ditangannya, ia berjalan riang menuju tempatnya bersama kawannya.
Penghuni dimeja spontan menoleh ke arah fiona yang duduk santai lalu mengeluarkan ponselnya.
"mana pesenannya?" tanya reina membuka suara.
"ya entar lah dianterin sama bang tilu, gak sabaran banget!" jawab fiona sewot membuat semuanya kembali membuka ponsel.
Reina menghembuskan nafas berat "gue ke toilet bentar" izinnya lalu bangkit dari tempatnya.
Sampai didepan toilet ia merasa tangannya ditarik pelan, tak kasar, menariknya kesamping dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Love [Hiatus]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Cerita ini, menceritakan seorang perempuan yang mengejar orang yang ia cinta dengan segala rintangan yang dihadapinya, yang ia kira lelaki itu membencinya karena sudah menyatakan perasaanya duluan. Namun takdir berkat...