Paginya setelah merencanakan apa yang harus direncanakan kini mereka bertiga sudah duduk dibangku masing-masing dengan wajah yang menegang. Mendengar Pak Sudarja mengucapkan bahwa ada ulangan dadakan Bahasa Indonesia.
"astagfirullah belom belajar" kaget Reina sambil mengelusi dadanya saat Pak Sudarja memberikan informasi yang membuat jantung berpacu dua kali lebih cepat.
Open Book dong Pak!
Teriak salah satu teman sekelasnya membuat seluruh perhatian kelas 9D beralih padanya termasuk Pak Sudarja itu sendiri.
"baik, saya kasih waktu 5 menit untuk belajar. Setelah itu taruh buku paket kalian di depan" putus Pak Sudarja.
Belajar apaan pak 5 menit doang, masuk ke otak nggak bego iya.
Pak Sudarja menghela nafas beratnya begitu kembali mendengar celotehan anak muridnya.
Setelah 5 menit belajar kini mereka mulai mengerjakan soal yang berada di selembar kertas.
Dengan perasaan kesal Reina mulai mencoret coret lebih tepatnya menulis jawaban yang menurutnya benar.
Setelah selesai ia langsung memberi lembar jawaban dan keluar kelas meninggalkan fiona dan kiky yang masih kebingungan.
Reina ke depan kelas dan duduk dikursi panjang yang berada disana. Tepat saat alvin keluar dari kelasnya, alvin menatap reina yang masih duduk tanpa mengubah posisinya.
Cukup lama ia menatap reina, yang kemudian aska datang dan menepuk bahu alvin hingga menyadarkannya.
"ngapain disini?" tanya alvin berbalik badan.
"gak ngapa-ngapain sih, gue cuma heran lo ngapain diem di depan pintu sendirian" jawab aska yang keheranan, ia hampir melihat reina yang duduk jika tidak di tahan alvin.
Tangannya mencekal aska agar tak keluar, jika alvin ketauan menatap reina dari kejauhan bisa habis diledeki oleh sahabatnya yang laknat ini.
"gak ada apa-apa, gue cuma-" otak alvin kosong tiba-tiba saat melihat reina menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya.
"cuma?"
"nyari angin! Iya nyari angin" jawab alvin sepontan.
Aska membulatkan bibirnya lalu melepas cekalan alvin kasar.
"betah amat lo megangin tangan gue, mangkanya punya gandengan dong! Biar gak lama lama tu tangan disarangin laba-laba" ketus aska sambil meledeki alvin di depannya.
"iya, tapi entar, sama" reina lanjutnya dalam hati.
"sama?"
"mau tau aja lo, gue udah punya gebetan!" sanggah alvin lalu masuk ke dalam kelas kembali.
Dilain tempat, lebih tepatnya di depan kelas 9D reina menghela nafas karena melihat alvin masuk. Padahal ia ingin melihat alvin lebih lama.
Mendengar bel mulai berbunyi, Reina bangkit dari duduknya lalu berjalan memasuki kelas untuk menemui dua sahabatnya.
"maen tinggalin aja lo!" gumam kiky kesal saat melihat kelakuan reina tadi. Reina yang mendengarnya hanya menyengir tak jelas.
"ayok kantin."
Mereka bertiga berjalan keluar kelas, bertepatan dengan grace yang sudah hampir sampai ke depan kelasnya. Dan alvin yang muncul dari balik kelas bersama 2 curutnya.
"nah, untung ketemu" ucap grace bernafas lega saat bertemu dengan reina dan kawan-kawannya.
"yaudah yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Love [Hiatus]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Cerita ini, menceritakan seorang perempuan yang mengejar orang yang ia cinta dengan segala rintangan yang dihadapinya, yang ia kira lelaki itu membencinya karena sudah menyatakan perasaanya duluan. Namun takdir berkat...